Perbandingan Kompleksitas Lesi Arteri Koroner pada Penderita Infark Miokard Akut Elevasi Segmen ST Inferior dengan dan Tanpa Depresi Segmen ST Prekordial
View/ Open
Date
2017Author
Suganti, Jaya
Advisor(s)
Siregar, A. Afif
Sitepu, Andika
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar Belakang : Adanya depresi segmen ST (DSST) prekordial pada penderita
infark miokard akut elevasi segmen ST (IMAEST) inferior menyatakan adanya
iskemia miokardium yang lebih luas sehingga menyebabkan insidensi kejadian klinis
kardiovaskular mayor (KKvM) yang lebih tinggi, akan tetapi mekanisme yang
mendasari timbulnya gambaran EKG ini masih belum jelas. Penelitian sebelumnya
menunjukkan bahwa DSST prekordial pada IMAEST inferior merupakan penanda
multivessel coronary artery disease (MVCAD) dan menyatakan iskemia pada
segmen anterior ventrikel kiri oleh karena left anterior descending artery (LAD)
disease. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kompleksitas lesi
arteri koroner pada penderita IMAEST inferior dengan dan tanpa DSST prekordial
serta mengetahui bahwa DSST prekordial dapat digunakan sebagai prediktor untuk
memprediksi MVCAD pada IMAEST inferior.
Metode : Studi retrospektif telah dilakukan pada penderita IMAEST inferior yang
menjalani angiografi koroner selama perawatan di Departemen Kardiologi Rumah
Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik dari Desember 2013 hingga Desember 2016.
Kriteria eksklusi adalah penderita dengan riwayat infark miokard sebelumnya dan
sistem dominansi koroner kiri. Penderita IMAEST inferior dibagi menjadi dua
kelompok berdasarkan adanya DSST prekordial pada EKG awal masuk.
Kompleksitas lesi arteri koroner akan dikuantifikasi menggunakan visualisasi
langsung dan skor SYNTAX. Analisis bivariat dan multivariat dilakukan untuk
mengetahui hubungan antara DSST prekordial dan kompleksitas lesi arteri koroner.
Hasil : Sebanyak 215 penderita IMAEST inferior ditemukan dalam studi ini, dimana
102 penderita IMAEST inferior memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. MVCAD dan
terutama LAD disease dengan skor SYNTAX terlihat lebih tinggi pada penderita
IMAEST inferior dengan DSST prekordial dibanding tanpa DSST prekordial (66% vs
34%; p<0.001; OR 4.696; 95% CI 1.923-11.463) dan (72% vs 28%; p<0.001; OR
5.674; 95% CI 2.412-13.350), (20±12 vs 10±7; p<0.001). Analisis regresi logistik
memperlihatkan penderita IMAEST inferior dengan DSST prekordial memiliki
peningkatan risiko 4 kali untuk memiliki MVCAD dibandingkan penderita IMAEST
inferior tanpa DSST prekordial (OR 4.097; 95% CI 1.638-10.247; p=0.003).
Kesimpulan : DSST prekordial pada EKG awal IMAEST inferior dihubungkan
dengan angka MVCAD, terutama LAD disease dengan skor SYNTAX yang lebih
tinggi. DSST prekordial dapat berperan sebagai modalitas noninvasif sederhana untuk
memprediksikan MVCAD atau lesi arteri koroner kompleks pada IMAEST inferior. Background: The presence of precordial ST segment depression (PSTD) defines a
high risk subset of patients with acute inferior myocardial infarction (AIMI) due to a
more extensive myocardial ischemia that leads to a higher incidence of major adverse
cardiovascular events (MACE). However, the mechanism underlying this ECG
finding remains unclear. Previous studies suggested that PSTD in AIMI is a marker
of multivessel coronary artery disease (MVCAD) and it spesifically represent a
concomitant anterior ischemia due to left anterior descending artery (LAD) disease.
Furthermore, the aim of this study is to compare the complexity of coronary artery
disease (CAD) in patients of AIMI with or without PSTD and to investigate whether
PSTD in AIMI can be used as a predictor of MVCAD.
Methods: A retrospective study was conducted on AIMI patients who underwent
coronary angiography during hospitalization at Cardiology Department Haji Adam
Malik General Hospital between December 2013 and December 2016. The exclusion
criteria were patients with history of myocardial infarction and left coronary artery
dominance. Patients were divided into two groups based on the presence of PSTD on
admission ECG. The complexity of CAD was analyzed using visualization and
SYNTAX score. Bivariate and multivariate analysis were performed to study the
association between PSTD and complexity of CAD.
Results: A total of 215 patients with AIMI were found in this study period, with 102
patients meet the inclusion and exclusion criteria. The bivariate analysis showed that
MVCAD and particularly LAD disease was more frequent in patients with PSTD
than without PSTD (66% vs 34%; p<0.001; OR 4.696; 95% CI 1.923-11.463) and
(72% vs 28%; p<0.001; OR 5.674; 95% CI 2.412-13.350). A futher analysis showed
that total SYNTAX score were higher in AIMI patients with PSTD than without
PSTD (20±17 vs 10±7; p<0.001). Logistic regression analysis revealed that patients
of AIMI with PSTD had a 4-fold increased risk of MVCAD than patients without
PSTD (OR 4.097; 95% CI 1.638-10.247; p=0.003).
Conclusion: The presence of precordial ST segment depression on admission ECG in
AIMI was associated with a higher incidence of MVCAD, particularly LAD disease
and a higher SYNTAX score. In clinical practice, it may serves as a simple
noninvasive tool for predicting MVCAD or a more complex CAD in AIMI patients.
Collections
- Master Theses [54]