| dc.description.abstract | Tulisan ini bertemakan tentang Agama Katolik di Tebing Tinggi. Penulis sangat tertarik dengan mengangkat judul “PERANAN ORDO KAPUSIN DALAM PERKEMBANGAN AGAMA KATOLIK DI TEBING TINGGI”. Penyebaran Agama Katolik di Sumatera Utara sudah dimulai sejak pertengahan abad ke-19. Akan tetapi karena minimnya pengetahuan mengenai agama, misi Ordo Kapusin pada awalnya sulit berkembang. Usaha untuk menyebarkan Agama Katolik di Sumatera mulai membuahkan hasil ketika terbentuk Prefektur Apostolik Sumatera yang berkedudukan di Padang pada 30 Juni 1911. Perkembangan Agama Katolik di Sumatera Utara tidak terlepas dari peran misionaris di perkebunan.
Perkembangan Agama Katolik tidak hanya di Sumatera saja melainkan juga di Tebing Tinggi. Ordo Kapusin membawa dampak dalam kehidupan masyarakat Tebing Tinggi terutama dalam aspek religi, ekonomi, sosial dan budaya. Masuknya Ordo Kapusin di Tebing Tinggi memberikan kontribusi bagi masyarakat dalam perkembangan masyarakat Tebing Tinggi. Masuknya Agama Katolik di Tebing Tinggi mendapat sambutan, khususnya dari pihak Belanda yang berkerja di perkebunan dan etnis Batak yang menetap di sekitarnya.
Kajian ini menggunakan metode penelitian sejarah. Pada proses pengumpulan sumber, menggunakan sumber-sumber berupa buku, skripsi dan studi lapangan berupa wawancara. Setelah data terkumpul kemudian dilakukan verifikasi berupa kritik intern dan ekstern untuk menemukan fakta-fakta. Fakta yang telah melalui proses verifikasi kemudian dihubungkan dengan data yang didapat di lapangan secara objektif dan ilmiah terhadap objek yang diteliti melalui tahap interpretasi. Tahap terakhir adalah merampungkan hasil penelitian menjadi sebuah tulisan melalui proses historiografi.
Penulis tertarik melakukan penelitian ini karena rasa ingin tahu tentang cara yang dilakukan Ordo Kapusin dalam menyebarkan Injil serta pendekatan yang dilakukan terhadap masyarakat untuk menarik simpatik masyarakat sehingga memeluk Agama Katolik. | en_US |
