Show simple item record

dc.contributor.advisorPurba, Setia Dermawan
dc.contributor.advisorSembiring, Bebas
dc.contributor.authorSimanjuntak, Fransiska
dc.date.accessioned2019-09-02T10:45:45Z
dc.date.available2019-09-02T10:45:45Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/17583
dc.description.abstractUpacara Rebu-rebu pada masyarakat Karo merupakan salah satu upacara tradisional adat pertanian, yang bertujuan untuk mendapat berkah dan keselamatan di dalam mengerjakan sawah atau ladang, yang wajib dilaksanakan sekali dalam setahun. Di dalam Upacara Rebu-rebu terdapat 8 kegiatan yang dilaksanakan dalam 8 hari, yaitu: Ndurung I (menjala ikan ke sungai), Ndurung II (menjala ikan ke sungai pada hari kedua), Mukul Nurung (makan ikan bersama keluarga), Mukul Gulai (makan daging bersama keluarga dan pada malam harinya terdapat acara hiburan kesenian Karo), Ndahi Kade-kade I (saling bersilahturahmi), Rebu Sasar (membersihkan lingkungan), Rebu Benih (menyiapkan benih yang akan di tanam), Rebu Taneh (memantangkan diri dari tanah). Kegiatan hiburan Upacara Rebu-rebu dilaksanakan dengan pertunjukan musik, tari, dan lagu-lagu Karo yang dibawakan oleh Perkolong-kolong. Dengan pendukung upacara yaitu, Guru Adat, Penari, Pemusik dan Penonton. Acara ini disebut dengan “Gendang Guro-Guro Aron”. Dalam tulisan ini, penulis menganalisis musikal yang disajikan dalam Upacara Rebu-rebu pada masyarakat Karo Di Desa Gunung Meriah Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Deli Serdang dengan dua fokus, yakni struktur melodi dan fungsi musik bagi masyarakatnya. Dalam hal ini yang menjadi pokok permasalahan adalah bagaimana struktur musikalnya dan bagaimana fungsi musik yang disajikan dalam Upacara Rebu-rebu pada masyarakat Karo. Penulis menggunakan dua teori utama yaitu teori weighted scale (bobot tangga nada) yang dikemukakan oleh William P. Malm untuk menganalisis struktur melodi dan teori Allan P. Merriam, penggunaan (use) dan fungsi (function) untuk mengetahui penggunaan musik meliputi konteksnya atau bagaimana musik itu digunakan, sedangkan fungsi musik berkaitan dengan tujuan pemakaian musik tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik penelitian lapangan. Untuk melaksanakan penelitian, penulis melakukan beberapa proses kerja, yaitu: studi kepustakaan, observasi, wawancara, perekaman atau dokumentasi kegiatan, transkripsi, dan analisis laboratorium.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectRebu-Rebuen_US
dc.subjectUntuk Mendapat Berkahen_US
dc.titleAnalisis Fungsi Musik dalam Guro-Guro Aron pada Upacara Rebu-Rebu Masyarakat Karo di Desa Gunung Meriah, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Deli Serdangen_US
dc.title.alternativeDo As Infinity No 「Baby! Baby! Baby!」No Kashi Ni Okeru Koodo Mikishingu No Shiyou No Bunsekien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM130707013
dc.description.pages130 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record