Pengaruh Kompetensi dan Budaya Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di PT Perkebunan Nusantara IV
Abstract
PT Perkebunan Nusantara IV adalah perusahaan yang memiliki visi menjadi
perusahaan unggul dalam usaha agroindustri yang terintegrasi. Berdasarkan data yang
diperoleh dari manajemen PTPN IV, pada tahun 2013 terjadi penurunan produktifitas
lahan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Begitu juga dengan kinerja keuangan
dari capaian laba PTPN IV menunjukkan data yang fluktuasi setiap tahunnya.
Keuntungan PTPN IV menurun drastis pada tahun 2013 jika dibandingkan dengan
keuntungan tahun sebelumnya. Dalam bidang SDM, mulai tahun 2013, PTPN IV
telah membuat sistem pengukuran tingkat kompetensi karyawannya, dan ditemukan
bahwa kompetensi yang dimiliki oleh karyawan pimpinan PTPN IV masih tergolong
sedang (perlu pengembangan). PTPN IV juga telah mensosialisasikan nilai dan
budaya perusahaan dengan harapan semua karyawan dapat bekerja sesuai dengan
ketentuan perusahaan, akan tetapi pada kenyataannya budaya kerja karyawan masih
rendah, terlihat dari perilaku dan kebiasaan dalam bekerja masih belum sesuai
ketentuan.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh kompetensi dan
budaya kerja terhadap kinerja karyawan pimpinan PTPN IV serta merumuskan
kebijakan-kebijakan kompetensi dan budaya kerja yang efektif untuk tercapainya
kinerja karyawan pimpinan PTPN IV seperti yang diharapkan oleh perusahaan.
Tipe penelitian ini adalah penelitian korelasional. Kuesioner dibagikan kepada
175 orang karyawan pimpinan dari 3 (tiga) tingkat jabatan dengan teknik stratified
random sampling.
Dari hasil analisis, diperoleh bahwa 41,4% kinerja karyawan pimpinan
dipengaruhi oleh kompetensi dan budaya kerja karyawan, sedangkan 58,6%
dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan pada penelitian ini.
Variabel kompetensi dan budaya kerja secara bersama-sama berpengaruh significant
terhadap kinerja karyawan pimpinan PTPN IV. Secara parsial, variabel kompetensi
dan budaya kerja berpengaruh nyata terhadap kinerja karyawan pimpinan PTPN IV,
dan variabel budaya kerja memiliki pengaruh paling dominan terhadap kinerja
karyawan pimpinan.