Show simple item record

dc.contributor.advisorSudarwati, Lina
dc.contributor.authorWulandari, Mei
dc.date.accessioned2019-09-07T05:37:24Z
dc.date.available2019-09-07T05:37:24Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/17775
dc.description.abstractDesa Bagan Asahan Pekan terletak di muara Sungai Asahan yang berhadapan langsung dengan laut Selat Malaka, letaknya strategis menjadikan Desa ini menjadi potensi besar bagi pengusaha yang bergerak dibidang agro bisnis di Desa Bagan Asahan pekan tercatat memiliki kurang lebih 13 unit gudang industri pengolahan ikan asin yang terdapat di pinggiran laut. Hal ini menyebabkan terbukanya lapangan pekerjaan bagi anak-anak yang ikut terlibat dalam usaha industri tersebut.. Anak-anak yang bekerja terkait erat dengan permasalahan kemampuan ekonomi keluarga (masalah kemiskinan) dan kesempatan memperoleh pendidikan. Mereka umumnya bekerja di industri tersebut sebagai penjemur ikan, pembelah ikan, pengupas/pengupek kepiting, kerang, aspak dan udang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana sistem pengupahan, penggunaan upah yang diperoleh, dan hak maupun kewajiban yang diperoleh pekerja anak dari perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Tujuan penelitian kualitatif ini adalah untuk memberikan gambaran yang lebih dalam tentang masalah yang akan diteliti. Tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, dokumentasi dan studi kepustakaan. Lokasi Penelitian dilakukan di Desa Bagan Asahan Pekan Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan. Sedangkan interpretasi data menggunakan catatan dari setiap hasil turun lapangan. Hasil temuan data menunjukkan bahwa sistem upah yang diperoleh pekerja anak didapat secara borongan dan harian. Upah yang diperoleh dipergunakan untuk mengurangi beban ekonomi keluarga, membantu orang tua, mencari tambahan uang saku baik untuk sekolah dan keperluan sehari-hari tanpa harus meminta kepada orang tua lagi. Hak dan kewajiban tidak sepenuhnya didapatkan oleh pekerja anak. Hal ini dapat dilihat dtidak adanya jaminan sosial maupun bantuan-bantuan lain yang diberikan oleh pemilik usaha (Toke). Hal ini bertentangan dengan hak - hak mereka sebagai anak - anak. Masa anak - anak yang harusnya dihabiskan dengan bermain dan berkespresi sebagaimana anak - anak pada umumnya tetapi dihabiskan dengan bekerja sebagaimana orang dewasa. Penghasilan yang mereka dapatkan telah memberikan candu yang menggiurkan dan mengikat mereka untuk tetap bekerja. Memang perlakuan yang baik serta upah yang diberikan kepada mereka merupakan hak yang harus diberikan oleh Toke kepada para pekerjanya tetapi bagi anak - anak hal tersebut bukanlah sekedar hak yang harus mereka terima.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPekerja Anaken_US
dc.subjectIndustri Perikananen_US
dc.titlePekerja Anak di Industri Perikanan (Studi Pada Pabrik Pengolahan dan Distribusi Ikan di Desa Bagan Asahan, Kec. Tanjung Balai, Kab. Asahan)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM120901006
dc.description.pages111 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record