Shear Bond Strength pada Braket Stainless Steel AISI 316L Rekondisi (In Vitro)
View/ Open
Date
2015Author
Muttaqin, Zulfan
Advisor(s)
Sulistyawati, Erna
Oeripto, Amalia
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar Belakang: Braket stainless steel (SS) merupakan jenis braket yang paling umum digunakan pada perawatan ortodonti. Klinisi sering dihadapkan pada masalah lepasnya braket selama perawatan ortodonti. Solusi yang biasa dilakukan oleh klinisi adalah melakukan rekondisi braket segera dengan cara pemanasan dan kemudian memasangnya kembali, dengan alasan untuk menekan biaya bagi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk melihat nilai shear bond strength (SBS) pada braket SS baru, dan braket SS yang sudah direkondisi 1 kali serta 2 kali. Bahan dan Cara: Sampel berjumlah 27 set gigi premolar rahang atas dengan braket SS yang sudah dilekatkan ke gigi tersebut menggunakan bahan adhesif, dengan rincian 9 braket SS baru (kontrol), 9 braket SS yang sudah dilakukan rekondisi 1 kali, serta 9 braket SS yang sudah dilakukan rekondisi 2 kali. Sebelum uji SBS, 27 set sampel direndam selama 24 jam dalam aquadestilasi (37oC). Uji SBS menggunakan alat Universal Testing Machine (UTM) dengan kecepatan crosshead 0.5 mm/menit. Hasil: Hasil UTM menunjukkan bahwa braket SS baru (kontrol) memiliki nilai rerata SBS paling tinggi (9.95 ± 4.35 MPa) diikuti braket SS rekondisi 1 kali (7.35 ± 2.40 MPa) dan braket SS rekondisi 2 kali (6.87 ± 3.23 MPa), namun perbedaan nilai tersebut secara statistik tidak signifikan. Kesimpulan: Ditinjau dari besar nilai SBS maka braket SS rekondisi dengan cara pemanasan baik 1 kali dan 2 kali masih menghasilkan nilai SBS yang dapat digunakan untuk sebuah kesuksesan perawatan ortodonti. Background: Stainless steel bracket (SS) is the most common bracket used in orthodontic. One of the main concern is bracket failure during orthodontic treatment. One method to bracket recondition is heating and re-applying due to cost efficiency. This was to observe shear bond strength (SBS) value on new SS bracket, one-time and two-times recondition. Materials and Methods: Samples were 27 SS brackets attached to upper premolar using adhesive; 9 were new SS brackets (control), 9 were one-time recondition, and 9 were two- times recondition. All samples immersed in destilation water (24 hours; 37oC) before tested. The SBS test was done using Universal Testing Machine (UTM) with crosshead speed 0.5 mm/min. Results: The results showed that new SS bracket (control group) has the highest mean value (9.95 ± 4:35 MPa), followed by the one-time recondition bracket (recondition I) (7:35 ± 2:40 MPa), and the last was two-times recondition bracket (6.87 ± 3:23 MPa), However, the difference was not statistically significant. Conclusion: SBS values of recondition SS bracket by heating showed that it can be used for a successful orthodontic treatment.
Collections
- Master Theses [46]