Asuhan Keperawatan pada Ny.N dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Aman Nyaman : Nyeri pada Pasien Artritis Gout di Lingkungan I, Kelurahan Siti Rejo II, Kecamatan Medan Amplas
Abstract
Di Indonesia, gout artritis menduduki urutan kedua terbanyak dari penyakit Osteoartritis. Hasil penelitian sebagian besar penderita gout artritis mengalami hiperurisemia, yaitu sebesar 65% (Alifiasari, 2011). Seiring meningkatnya derajat kesehatan dan kesejahteraan penduduk akan berpengaruh pada peningkatan UHH di Indonesia. Berdasarkan laporan perserikatan bangsa-bansa 2011, pada tahun 2000-2005 UHH adalah 66,4 tahun (dengan persentase populasi lansia tahun 2000 adalah 7,74%), angka ini akan meningkat pada tahun 2045-2050 yang di perkirakan UHH menjadi 77,6 tahun (dengan persentase lansia tahun 2045 adalah 28,68%). Begitupula dengan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terjadi peningkatan UHH. Pada tahun 2000 UHH di Indonesia adalah 64,5 tahun (dengan persentase populasi lansia adalah 7,56%) pada tahun 2011 menjadi 69,65 tahun (dengan persentase populasi lansia adalah 7,58%) dan pada tahun 2020 diperkirakan 28,8 juta jiwa (11,34%). Prevalensi penderita asam urat tertinggi di Indonesia berada pada penduduk di daerah pantai dan yang paling tinggi di daerah Manado-Minaha sebesar 29,2% pada tahun 2003 dikarenakan kebiasaan atau pola makan ikan dan mengkonsumsi alkohol. Alkohol dapat menyebabkan pembuangan asam urat lewat urien berkurang sehingga asam uratnya tetap bertahan di dalam darah (Anonim, 2009).
Asam urat merupakan suatu penyakit yang diakibatkan tingginya kadar purin didalam darah, kondisi beberapa tahun terakhir ini semakin banyak orang yang dinyatakan menderita penyakit tersebut. Penyakit asam urat cenderung diderita pada usia yang semakin muda. Penderita paling banyak pada golngan usia 30-50 tahun yang tergolong usia produktif (Krisnatuti & Rina, 2006).
Collections
- Undergraduate Theses [1245]