Asuhan Keperawatan pada Kasus Hipertensi dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman: Nyeri di Lingkungan I Sitirejo II Kecamatan Medan Amplas
Abstract
Indonesia sedang berkembang menuju masyarakat industri. Perubahan ke arah masyarakat industri memberi andil terhadap perubahan pola fertilitas, gaya hidup, sosial ekonomi yang pada gilirannya dapat memacu meningkatnya penyakit tidak menular. Adapun perubahan dalam pola kehidupan tersebut menyebabkan terjadinya transisi epidemiologi penyakit yang ditunjukkan dengan adanya kecenderungan perubahan pola kesakitan dan pola penyakit utama penyebab kematian, dimana terdapat penurunan prevalensi penyakit infeksi, sedangkan prevalensi penyakit non infeksi atau degeneratif seperti hipertensi, stroke, kanker dan sebagainya, justru semakin meningkat (Bustan, 2007).
Hipertensi adalah suatu penekanan darah sistolik dan diastolic yang tidak normal, batas yang tepat dari kelainan ini tidak pasti. Nilai yang dapat diterima berbeda sesuai dengan usia dan jenis kelamin, namun pada umumnya sistolik yang berkisar antara 140-190 mmHg dan diastolic antara 90-95 mmHg diaanggap merupakan garis batas dari hgipertensi (Pierce, 1999 dalam Riyadi, 2011).
Menurut laporan pertemuan WHO di Jenewa pada tahun 2008, didapatkan angka prevalensi penyakit hipertensi adalah 15-37% dari populasi dewasa di dunia dan 50% dari populasi yang berusia lebih dari 60 tahun dengan angka Proporsional Mortality Rate akibat hipertensi adalah 13% atau sekitar 7,1 juta kematian. Menurut hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004 diperoleh bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia adalah 13,4-14,6% sedangkan, pada tahun 2008 meningkat menjadi 16-18% (Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan, 2010).
Collections
- Undergraduate Theses [1245]