Show simple item record

dc.contributor.advisorNasution, Mahnum Lailan
dc.contributor.authorFitriyana
dc.date.accessioned2019-09-11T02:02:31Z
dc.date.available2019-09-11T02:02:31Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/17919
dc.description.abstractGangguan kejiwaan merupakan masalah klinis dan sosial yang harus diatasi karena sangat meresahkan masyarakat baik dalam bentuk dampak penyimpangan perilaku maupun semakin tingginya jumlah penderita gangguan jiwa. Penyakit mental ini menimbulkan stress dan penderitaan bagi penderita dan keluarganya. Semakin tingginya persaingan dan tuntutan dalam memenuhi kebutuhan dapat menyebabkan seseorang mengalami stress atau merasa tertekan. Jika seseorang mengalami stress maka ia akan cenderung mengalami atau menunjukkan gejala gangguan kejiwaan sehingga ia menjadi maladaptif terhadap lingkungan.Gangguan atau masalah kesehatan jiwa yang berupa proses pikir maupun gangguan sensori persepsi yang sering adalah halusinasi. Halusinasi merupakan persepsi tanpa adanya rangsangan apapun pada panca indera seseorang yang terjadi pada keadaan sadar. Halusinasi merupakan satu gejala skizofrenia. Skizofrenia merupakan kekacauan jiwa yang serius ditandai dengan kehilangan kontak pada kenyataan (Erlinafsiah, 2010). WHO (2010) memperkirakan 1 dari 4 orang di dunia mengalami masalah mental, diperkirakan ada sekitar 450 juta orang di dunia yang mengalami gangguan kesehatan jiwa. Sedangkan menurut Riset Kesehatan Jiwa (Riskesdas) tahun 2013 dinyatakan bahwa data jumlah pasien gangguan jiwa di Indonesia terus bertambah, terdapat 17,2% penduduk Indonesia mengalami gangguan jiwa mulai dari yang ringan hingga berat. Berdasarkan data Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, jumlah pasien meningkat hingga 100% dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2015, Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara menerima 300-500 penderita perbulannya, dengan penderita halusinasi sebanyak 200-300 penderita (68,72%) perbulannya. Halusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan rangsangan internal (pikiran) dan rangsangan eksternal (dunia luar).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectAsuhan Keperawatanen_US
dc.titleAskep pada Tn. M dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Istirahat Tidur pada Halusinasi Pendengaran di Rumah Sakit Jiwa Prof dr. Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera Utaraen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM132500033
dc.description.pages65 Halamanen_US
dc.description.typeKertas Karya Diplomaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record