Asuhan Keperawatan pada Ny. S dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Rasa Nyaman Nyeri pada Kanker Payudara di RSUD. Dr. Pirngadi Medan
View/ Open
Date
2016Author
Hutasuhut, Dini Juwairiyah
Advisor(s)
Harahap, Ikhsanuddin Ahmad
Metadata
Show full item recordAbstract
Setiap individu membutuhkan rasa nyaman. Kebutuhan rasa nyaman setiap individu berbeda-beda. Dalam konteks asuhan keperawatan, perawat harus memperhatikan dan memenuhi rasa nyaman pasien. Gangguan rasa nyaman yang dialami pasien diatasi oleh perawat melalui intervensi keperawatan (Asmadi, 2008). Setiap individu pernah mengalami nyeri dalam tingkat tertentu. Nyeri merupakan alasan yang paling sering terjadi dibidang medis, individu yang merasakan nyeri merasa tertekan atau menderita dan berupaya menghilangkan nyeri. Perawat menggunakan berbagai itervensi untuk menghilangkan nyeri atau mengembalikan kenyamanan (Potter & Perry, 2005). Nyeri bersifat subjektif, tidak ada dua individu yang mengalami nyeri sama dan tidak ada dua kejadian nyeri yang sama menghasilkan respon atau perasaan yang identik pada seorang indvidu. Nyeri merupakan sumber penyebab frustasi bagi klien maupun tenaga kesehatan. Asosiasi Internasional untuk Penelitian Nyeri (International Association for the study of Pain, IASP) mendefenisikan nyeri sebagai suatu sensor subjektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial yang dirasakan dalam kejadian dimana terjadi kerusakan. Nyeri dapat merupakan faktor utama yang menghambat kemampuan dan keinginan individu untuk sembuh dari suatu penyakit (Potter & Perry, 2005). Seorang pasien yang dirawat di rumah sakit tidak bisa dipisahkan dari fenomena nyeri. Tugas dari seorang perawat adalah mengkaji keberadaan nyeri tersebut, menegakkan diagnosa, merencanakan tindakan keperawatan untuk mengatasi nyeri, melakukan implementasi, mengevaluasi dari tindakan yang telah diberikan. Dalam memberikan asuhan keperawatan guna mengatasi rasa nyeri paien, perawat berusaha untuk mengembangkan strategi penatalaksaan nyeri, sehingga lebih dari sekedar pemberian obat analgesik (Prasetyo, 2010).
Collections
- Diploma Papers [181]