dc.description.abstract | Sinusitis yang merupakan salah satu penyakit THT, yaitu peradangan pada membran mukosa yang menyerang sinus paranasal dan kavitas nasal. Sinusitis paranasal adalah rongga-rongga yang terdapat pada tulang-tulang di wajah. Sinusitis ini terdiri dari sinus frontal (di dahi), sinus etmoid (pangkal hidung), sinus maksila (pipi kanan dan kiri), sinus sfenoid (di belakang sinus etmoid). Sinusitis dianggap salah satu gangguan kesehatan yang sering di jumpai di dunia dan juga merupakan penyakit yang paling sering ditemukan di praktek dokter sehari-hari.
Berdasarkan data DEPKES RI tahun 2003, disebutkan bahwa penyakit hidung dan sinus berada dalam urutan ke-25 dari 50 pola penyakit peringkat utama atau sekitar 102.817 penderita rawat jalan di rumah sakit (Mangunkusomo, 2007). Penyebab sinusitis pada umunya disebabkan oleh infeksi atau peradangan, baik didaerah rongga hidung maupun tenggorokan. adanya alergi pada hidung sehingga menyebabkan sumbatan. Trauma fisik maupun stress (barotrauma) dan menyebabkan pendarahan pada sinus. Salah satu cara alternative untuk mengobati sinus denga cara operasi nama tindakan pembedahan sinus yaitu FESS. Pembedahan Fess dapat menyebabkan luka, luka pasca operasi dapat menimbulkan nyeri.
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat sangat subyektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya orang tertentu yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya, Munculnya nyeri berkaitan erat dengan reseptor dan adanya rangsangan. Resepton nyeri yang dimaksud adalah nociceptor , merupakan ujung-ujung saraf sangsat bebas yang memiliki myelin yang tersebar pada kulit dan mukosa, khususnya pada visera, persendian, dinding arteri, hati , dan kandung empedu. Reseptor nyeri dapat memberikan respon akibat adanya stimulus atau rangsangan. | en_US |