Model Keamanan Cloud Computing dengan Kombinasi Algoritma Data Encryption Standard (DES) dan Least Significant Bit (LSB)

Abstract

Teknologi penyimpanan komputasi awan atau dikenal dengan istilah cloud computing sudah sangat penting penggunaannya. Keterbatasan sumber penyimpanan merupakan salah satu pilihan untuk beralih ke penyimpan awan (cloud computing). Kerahasiaan dan keamanan data yang disimpan pada cloud tersebut merupakan hal yang sangat penting. Untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan data tersebut dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan teknik kriptografi. Data Encryption Standard (DES) merupakan salah satu algoritma cipher blok yang dijadikan standar algoritma enkripsi kunci simetri. DES ini akan menghasilkan 8 blok cipher yang digabung menjadi satu cipherteks, namun cipherteks tersebut lemah terhadap serangan brute force. Oleh sebab itu 8 blok cipher akhir akan diubah menjadi 8 gambar acak dengan menggunakan algoritma Least Significant Bit (LSB) yang nantinya gambar dari hasil cipher algoritma DES akan digabung menjadi satu. Gambar hasil enkripsi dari algoritma DES dengan LSB ini lah yang berada pada cloud.

Cloud computing storage technology or known as cloud computing is very important use. Limitations of storage sources is one option to switch to cloud storage. Confidentiality and security of data stored on the cloud is very important. To maintain the confidentiality and security of such data can be done one of them by using cryptographic techniques. Data Encryption Standard (DES) is one of the block cipher algorithms used as standard symmetric encryption algorithm. This DES will produce 8 blocks of ciphers combined into one ciphertext, but the ciphertext are weak against brute force attacks. Therefore, the final 8 block cipher will be converted into 8 random images using Least Significant Bit (LSB) algorithm which will draw the result of DES algorithm cipher will be merged into one. The encrypted image of the DES algorithm with LSB is in the cloud.