Alat Pengendali Otomatis Kelembaban dan Suhu pada Fermentasi Tempe Menggunakan Sensor DHT-11

Abstract

In conventional fermentation is done by means of exposure and takes an average of 36 hours until cooked tempeh. The fermentation process often fails due to the temperature and humidity are not controlled. The weather changes also become one of the triggers that make the temperature and the humidity changes. Therefore made incubator for media in the incubation method. Temperature and humidity in the incubation box obtained from DHT11 sensor. To create a stable temperature and humidity in the incubation box 12V dc fan is used as a means for raising and lowering the temperature and the humidity. From the research results obtained by optimization of temperature of 30 ℃ and humidity of 70%. In these conditions, fermentation time 24 hours to 25 hours with the test criteria is normal color, normal smell, and taste normal.

Secara konvensional fermentasi tempe dilakukan dengan cara dibiarkan di tempat terbuka dan membutuhkan waktu rata-rata 36 jam hingga tempe matang. Proses fermentasi seringkali gagal akibat suhu dan kelembaban yang tidak terkontrol. Perubahan cuaca juga menjadi salah satu pemicu yang membuat suhu dan kelembabanya berubah-ubah. Oleh karena itu dibuatlah wadah inkubator untuk media dalam metode inkubasi. Suhu dan kelembaban pada kotak inkubasi didapatkan dari sensor DHT11. Untuk membuat stabil suhu dan kelembaban dalam kotak inkubasinya digunakan kipas dc 12V sebagai sarana untuk menaikkan dan menurunkan suhu dan kelembabanya. Dari hasil penelitian maka diperoleh optimasi suhu 30℃ dan kelembaban 70%. Pada kondisi tersebut, waktu fermentasi tempe 24 jam sampai 25 jam dengan kriteria uji yaitu warna normal, bau normal, dan rasa normal.