Pemanfaatan Ekstrak Biji Pala (Myristica fragrans Houtt) sebagai Antimikroba pada Produk Sosis Tempe

Abstract

Nutmeg seed is one of herbs that contain antimicrobialcompounds. This research was aimed to know the component of antimicrobial in nutmeg seed extract using fourtypes of solvents (water, methanol, ethyl acetate and hexane) qualitatively. Testing of the inhibitory extract was conducted againts pathogenic microbes(Staphylococcus aureus, Escherichia coli and Bacillus cereus). This study consistedof four phases: phytochemical test of extracts of nutmeg seed, antibacterial tests, Minimum Inhibitor concentration (MIC) test and the application of the extract on tempe sausage The results showed that nutmeg seed extract contained alkaloids, flavonoids, steroids, saponins, tannins and phenolic. The best inhibition of all three test microbes (Staphylococcus aureus, Escherichia coli and Bacillus cereus) was found in the nutmeg seed extract with methanol solvent. Minimum Inhibitor test occurs at concentrations of0.1% and 0.25% of nutmeg seed extract on Staphylococcus aureus and Escherichia coli. Nutmeg seed extract that was added on the sausage tempe was able to reduce total microbial up to 5 days of storage compared with the control, i e. 561x104CFU/g for control, 61x104 CFU/g for 0,1% nutmeg seed extract and 54x104 CFU/g for 0,25% nutmeg seed extract.

Biji pala merupakan salah satu rempah yang mengandung senyawa antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa antimikroba ekstrak biji pala menggunakan empat jenis pelarut (air, metanol, etil asetat, heksana) secara kualitatif.Pengujian daya hambat ekstrak biji pala dilakukan terhadap mikroba patogen (Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Bacillus cereus). Penelitian ini terdiri atas empat tahap yaitu uji fitokimia ekstrak biji pala, uji antibakteri, uji Minimum Inhibitor Concentration (MIC) dan aplikasi ekstrak pada produk sosis tempe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak biji pala mengandung alkaloid, flavonoid, steroid, saponin, tanin dan fenolik. Daya hambat terbesar dari ketiga bakteri uji (Staphylococcusaureus, Escherichia colidan Bacillus cereus) terdapat pada ekstrak biji pala dengan pelarut metanol. Uji Minimum Inhibitor terjadi pada konsentrasi 0,1% dan 0,25% ekstrak biji pala terhadap bakteri Staphylococcusaureus dan Escherichia coli. Ekstrak biji pala yang ditambahkan pada produk sosis tempe ternyata dapat menurunkan total mikroba sampai penyimpanan 5 hari dibandingkan dengan kontrol yaitu masing-masing : 561x104 CFU/g untuk kontrol, 61x104 CFU/g untuk 0,1% ekstrak biji pala dan 54x104 CFU/g untuk 0,25% ekstrak biji pala.