Kerajinan Tangan di Kota Nara
View/ Open
Date
2016Author
Tambunan, Fuad Chalil
Advisor(s)
S, Nandi
Kusdiyana, Eman
Metadata
Show full item recordAbstract
Nara merupakan salah satu kota yang pernah menjadi ibukota Jepang. Nara memiliki seni kerajinan tangan yang sangat terkenal dan mengandung kebudayaan. Seni Kerajinan tangan kota Nara memberikan pengaruh yang kuat terhadap seni, budaya, industri serta pariwisata khususnya di kota Nara. Dari setiap kerajinan tangan yang diciptakan di kota Nara, memiliki fungsi dan manfaatnya masing-masing.
Seni kerajinan tangan di kota Nara terdiri dari berbagai jenis material pembuatannya seperti kayu, tanah liat, kertas dan lain-lain. Kota Nara dibilang Kota yang unik, karena hampir keseluruhan bentuk bangunan dan hiasan lainnya dibuat dengan menggunakan tangan. Dalam proses pembuatannya, orang-orang yang bekerja dalam pembuatan bentuk barang maupun bangunan harus mengerti tentang kebudayaan Jepang khususnya di kota Nara. Adapun beberapa jenis seni kerajinan tangan di kota Nara seperti Nara Fude (Kuas Nara), Garasu Kaougei (Gelas Kaca), Akahada Yaki (Tembikar), Nara Sarashi (Kain Nara), Kogaku Men (Topeng), Nara Ningyo (Boneka Nara), Nara Shikki (Vernis), dan Washi. Dari beberapa jenis kerajinan tangan di atas, setiap jenisnya memiliki seni dan budaya maupun sejarah yang dibuat dengan tujuan untuk mengenang dan melestarikan budaya maupun sejarah dalam bentuk seni kerajinan tangan. Proses dalam pembuatan seni kerajinan tangan tersebut tidak terbilang mudah, karena setiap bentuk maupun ukirannya memiliki maksud dan tujuannya sendiri, baik itu mengandung unsur budaya maupun sejarah. Untuk mengapresiasikan hasil karya kerajinan tangan ini, banyak pengrajin menjualnya di toko-toko, Candi dan Kuil untuk dibeli para wisatawan maupun masyarakat sekitar.
Di zaman modern ini, seni kerajinan tangan di kota Nara tetap tidak melupakan bentuk dari tradisi kebudayaannya. Selain itu, orang-orang Jepang yang ahli dalam pembuatan seni kerajinan tangan ini, mau memberikan cara pembuatan kerajinan tangan kepada para pengunjung yang datang ke kota Nara, sebagai bentuk apresiasi dari masyarakat di kota Nara untuk para pewisata.
Jepang, khususnya di kota Nara merupakan kota yang memiliki kebudayaan yang beraneka ragam. Meskipun modernisasi terus berkembang, masyarakat tetap menjaga dan melestarikan kebudayaan mereka. Kebudayaan kota nara yang beraneka ragam itu, tentu Nara tidak terlepas dari seni kerajinan tangannya. Seperti halnya Nara Fude (Kuas Nara) yang berfungsi sebagai media alat tulis seperti kuas kaligrafi, Nara Fude ini juga disebarkan ke candi dan kuil sebagai alat tulis zaman dahulu. Garasu Kougei (Gelas Kaca), gelas yang diperkenalkan pada masa Dinasti Han sekitar 2000 tahun yang lalu. Gelas kaca berfungsi sebagai dekorasi ruangan seperti di candi dan kuil. Akahada Yaki (Tembikar), kerajinan tangan zaman dulu dengan menggunakan tembikar sebagai bahan utama pembuatannya, seperti membuat mangkuk upacara minum teh dan lain-lain. Nara Sarashi (Kain Nara), pakaian untuk para bushi serta pendekar lainnya, seiring berjalannya waktu kain Nara dibuat juga untuk hiasan di ruangan seperti di restoran yang diberi nama Noren (kain yang menggantung di pintu masuk ke sebuah restoran Jepang). Kogaku Men (Topeng), Topeng yang digunakan para penari di acara keagamaan dan prosesi (Gyodo), pada saat sekarang ini Kogaku Men dijadikan sebagai souvenir dan dijual bebas. Nara Ningyo (Boneka Nara), awalnya pembuatan boneka Nara sebagai aksesoris untuk upacara Kasuga dan kuil-kuil lainnya. Boneka Nara ini juga digunakan sebagai kinerja. Washi, awalnya diciptakan untuk menulis ayat suci, lalu diperindah dan dibuat seni kerajinan tangan yang bisa dipasarkan.
Collections
- Diploma Papers [164]