• Login
    View Item 
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Cultural Sciences
    • Department of Japanese Literature
    • Diploma Papers
    • View Item
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Cultural Sciences
    • Department of Japanese Literature
    • Diploma Papers
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Bon Odori

    View/Open
    Fulltext (2.583Mb)
    Date
    2016
    Author
    Teresya, Geradia
    Advisor(s)
    Pujiono, Mhd.
    Handayani, Diah Syafitri
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Bon odori adalah sebuah tarian yang sangat populer di negara Jepang. Obon atau biasa disebut pula bon adalah serangkaian upacara dan tradisi di Jepang untuk menyambut kedatangan para roh-roh atau arwah leluhur yang kembali pulang kerumah. Bon Odori biasa dilaksanakan di awal musim semi dan di awal musim gugur. Menurut kalender Tempo Bon Odori dilaksanakan di bulan ke-7 hari ke-15, 15 Juli menurut kalender Gregorian 15 Agustus menurut kalender Gregorian mengikuti perhitungan Tsukiokure (tanggal pada kalender Gregorian selalu lebih lambat 1 bulan dari kalender Tempo). Sebelum melakukan upacara tarian tersebut, biasanya warga lokal Jepang melakukan tradisi atau ritual. Ritual tersebut dipercaya untuk membantu para arwah kembali kerumah yang pernah mereka tinggal sebelum meninggal. Pada lokasi makam dekat dengan pemukian, pada zamn dahulu sering datang ke makam untuk menyambut para arwah. Tetapi, ada juga tradisi yang berbeda-beda di berbagai daerah contohnya, Mukaebi untuk menerangi jalan para leluhur, Kendaraan dari terong dan ketimun, Mendoakan setan lapar, Lampion Obon, dan Melarung Lampion. Ada beberapa nama jenis-jenis tarian Bon Odori. Nama-nama tersebut pun berbeda tergantung pada daerahnya, tetapi walaupun namanya berbeda gerakannya tetap sangat mudah untuk di ikuti. Nama tarian tersebut adalah Tari Awa, dan Doraemon Ondo. “Kawachi Ondo” di bagian selatan Osaka, “Chakkiri Bushi” di prefektur Shizuoka, dan “Tokyo Ondo” di Tokyo. Festival Tari Ara sejak 400 tahun yang lalu, dan salah satu dari 3 matsuri terbesar di shikoku. Doraemon Ondo adalah salah satu tarian yang paling banyak disukai oleh anak-anak, karena gerakannya lucu dan sangat bersemangat. Dalam tarian Bon Odori tersebut kurang menyenangkan tanpa musik. Dalam hal tersebut musik sangat dibutuhkan untuk melakukan tarian tersebut. Biasanya musik tersebut dimainkan dengan rekaman kaset, namun di desa-desa banayk yang menggunakan musik langsung dengan alat musik. Alat musik yang biasa dimainkan adalah Taiko, Tsuzumi, Genta, dan Flute. Dan pada akhirnya Bon Odori yang di anggap sebagai upacara yang sangat sakral itu sudah berubah menjadi tarian hiburan yang menyenagkan. Tarian ini pula yang paling sangat di tunggu-tunggu oleh warga lokal maupun wisatawan pada saat liburan musin semi dan musim panas. Jadi ketika sedang berjalan-jalan di negara Jepang dan melihat panggung besar, banyak lampion, dan orang memakai baju kimono dan yukata segera bergabung dan mengikuti tarian Bon Odori tersebut.
    URI
    http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/18898
    Collections
    • Diploma Papers [164]

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)
    Universitas Sumatera Utara | Perpustakaan | Resource Guide | Katalog Perpustakaan
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of USU-IRCommunities & CollectionsBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit DateThis CollectionBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit Date

    My Account

    LoginRegister

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)
    Universitas Sumatera Utara | Perpustakaan | Resource Guide | Katalog Perpustakaan
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV