Ketimpangan Gender pada Generasi Muda Kota (Studi Kasus pada Komunitas Rep. LABIBERS dan Komunitas MOVI di Kota Medan)
Abstract
Sebuah Komunitas motor dibentuk oleh sekelompok orang yang biasanya
beranggotakan laki-laki namun ada jugak perempuan yang ikut dalam komunitas
bahkan sebagai pendiri, yang terbentuk karena memiliki hubungan khusus antar
mereka, kesamaan kepemilikan motor, kesenangan dan hobi serta minat yang
sama. Anggota komunitas motor biasa disebut sebagai biker dan bagi perempuan
sebagai ladies biker. Melalui wadah komunitas ini sekelompok orang berbagi
nilai-nilai berlalu lintas, keselamatan dan budaya tertib di jalan, dan nilai-nilai
persaudaraan yang muncul karena kesamaan hobi tersebut, terlebih zaman
sekarang banyak perempuan yang ikut bergabung dengan komunitas motor karena
didasari beberapa hal.
Gender adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan berdasarkan
budaya, dimana laki-laki dan perempuan dibedakan sesuai dari perannya masingmasing
yang dikontruksikan oleh budaya setempat yang berkaitan dengan peran,
sifat, kedudukan, dan posisi dalam masyarakat. Sedangkan seks artinya jenis
kelamin yang merupakan perbedaan antara laki-laki dan perempuan berdasarkan
cirri biologinya. Perbedaan gender telah melahirkan ketidakadilan baik bagi lakilaki
maupun perempuan. Komunitas Motor meruapakan salah satu wadah atau
hobi yang menyatukan masyarakat baik laki-laki ataupun perempuan yang
memiliki kesamaan minat, kegemaran, hobi dan aktivitas yang mengarah dalam
bidang otomotif motor ataupun kegiatan Touring.
Metode yang digunakan adalah kualitatif. Kualitatif yang dimaksud adalah
pendekatan yang mendalam, tentunya dengan metode ini penulis dapat lebih
mengetahui dan melihat secara langsung apa yang terjadi dalam sebuah
komunitas.
Kesimpulan dari pembahasan ini adalah melihat bahwa adanya kesetaraan
didalam sebuah komunitas motor, dan tidak ada pengsubordinasian dan
pengkotak-kotakan yang terjadi terhadap perempuan. Kesetaraan tercermin dapat
dilihat dari pemberian akses dan kesempatan kepada perempuan untuk
mengeluarkan pendapat nya, dan perempuan dapat dipilih untuk menjadi ketua
dalam komunitas motor. Tidak ada syarat-syarat atau aturan-aturan tertentu yang
diberikan laki-laki kepada perempuan untuk menjadi atau bergabung dalam
sebuah komunitas motor. Kesetaraan gender juga terlihat dari kebijakan dan
keputusan untuk melibatkan perempuan dalam setiap kegiatan ataupun agenda
sebuah komunitas, karena tidak ada pembatasan antara ruang gerak laki-laki dan
perempuan.
Collections
- Undergraduate Theses [939]