Revitalisasi Kosakata Budaya Bahasa Batak Toba Ditano Batak
View/ Open
Date
2016Author
Friska, Junita
Advisor(s)
Sibarani, Robert
Saragih, Amrin
Widayati, Dwi
Metadata
Show full item recordAbstract
This research discuss about Batak Toba language revitalization in Tano Batak as the main object of language attitudes, language usages, vocabulary culture mastery in life cycle, mastery of umpasa and retention of Batak Toba language. The goal of this research is to describe the use correlation of culture vocabulary, language attitudes and the use of language in Batak Toba culture retention, the position of Batak Toba culture arkhais vocabulary, functions of Batak Toba culture vaocbulary in Batak Toba culture value system, and the pattern of activation of the Toba Batak revitalization of the cultural vocabulary in Tano Batak. According to the datas obtained by questionnaire, interviewing and documentation from Samosir district, Toba Samosir, north Tapanulu and Humbang Hasundutan, and also using the quantitative and qualitative qualitative analysis method, the results of this research are : 1a)correlation between language attitudes and mastery of vocabulary is 0,240 which is weak and significant; 1b) correlation between language attitude and language use is 0,230 which is weak and significant; 1c) correlation between language attitude and language retention is 0,476 which is strong and significant; 1d) correlation between language attitude and mastery of umpasa is 0,296 which is enough and significant; 1e) correlation between mastery of language culture vocabulary and language use is 0,252 which is enough and significant; 1f) correlation between mastery of language vocabulary culture and language retention is 0,142 which is weak and significant; 1g) correlation between mastery of language vocabulary culture and language umpasa is 0,162 which is weak and not significant; 1h) correlation between language use and language tetention is 0,341 which is enough and significant; 1i) correlation between mastery of umpasa and language use is 0,220 which is enough and significant 1j) correlation between mastery of umpasa and language retention is 0,550 which is strong and significant, 2) quantitatively the position od Batak Toba arkhais vocabulary in Batak Toba language in Tano Batak, it is 12 vocabularies of 145 vocabularies or equal to 8,27% which caused by a) the replacement of Batak Toba vocabulary to Indonesian vocabulary, b) disappearance of a thing referred, c) there is not traditional ceremonies anymore, so the vocabulary is no more used, d) it is rare to use the vocabulary in daily life, 3) the role of Batak Toba culture vocabulary in Batak Toba culture has great values; a) values of kinship found in Dalihan Natolu (hula-hula, boru, dongan tubu), b) values ov culture vision, they are: a. hamoraon (richness), b. hagabeon (ancertry), c. hasangapon (charisma), c) identity values such as language, ulos, family name, house, script. Interaction value such as interaction between hula-hula, anak boru, and dongan tubu in Batak Toba society life. Batak Toba vocabulary revitalization is related ro reactivation, management and inheritance of culture vocabulary. Those three things are related to the possitive role of language, use, vocabulary comprehension and function. In an effort to revitalize the cultural vocabulary can be done in a language that is a 1. attitude. Toba Batak language use in communication at home, b. Using language Batak Toba in komunikiasi between family, c. Using language among fellow Toba Batak Toba Batak tribe, d. Toba Batak language use in the field of inter-tribal trade Batak Toba, Toba Batak language e.menggunakan in a custom implementation. 2. Activation is by way of a. Enabling community organizations such as sijule-Jule, partnership, and marsirupan (mutual help), b. Enabling cooperation form working groups such as marsiadapari (work interchangeably), doing rope water, repairing wells and build a house. Umpasa is used in cultural activities such as in custom birth, marriage and death. This umpasa is used in cultural activities with the match umpasa. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan korelasi pemakaian kosakata budaya, sikap bahasa, dan penggunaan bahasa terhadap pemertahanan kosakata budaya Batak Toba, kedudukan kosakata arkhais budaya Batak Toba, fungsi kosakata budaya Batak Toba dalam sistem nilai budaya Batak Toba, dan pola revitalisasi pengaktifan kosakata budaya Batak Toba di Tano Batak. Dengan memperoleh data di lapangan melalui teknik angket, wawancara dan dokumentasi dari Kabupaten Samosir, Toba Samosir, Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan, serta menggunakan metode analisis kualitatif dan kuantitatif, hasil penelitian ini menunjukkan 1a) korelasi antara sikap bahasa dengan penguasaan kosakata yaitu sebesar 0,240 atau korelasi lemah dan signifikan; 1b)korelasi antara sikap bahasa dengan penggunaan bahasa yaitu sebesar 0,230 atau korelasi lemah dan signifikan; 1c) korelasi antara sikap bahasa dengan pemertahanan bahasa yaitu sebesar 0,476 atau korelasi kuat dan signifikan; 1d) Korelasi antara sikap bahasa dengan penguasaan umpasa yaitu sebesar 0,296 atau korelasi cukup dan signifikan; 1e) korelasi antara penguasaan kosakata budaya bahasa dengan penggunaan bahasa yaitu sebesar 0,252 atau korelasi cukup dan signifikan; 1f) Korelasi antara penguasaan kosakata budaya bahasa dengan pemertahanan bahasa yaitu sebesar 0,142 atau korelasi yang lemah dan tidak signifikan; 1g) korelasi antara penguasaan kosakata budaya bahasa dengan penguasaan umpasa bahasa yaitu sebesar 0,167 atau korelasi lemah dan tidak signifikan; 1h) korelasi antara penggunaan bahasa dengan pemertahanan bahasa yaitu sebesar 0,341 atau korelasi cukup dan signifikan; 1i) Korelasi antara penguasaan umpasa dengan penggunaan bahasa sebesar 0, 220 atau korelasi lemah dan signifikan; 1j) korelasi antara penguasaan umpasa dengan pemertahanan bahasa yaitu sebesar 0,550 atau korelasi erat dan signifikan, 2) secara kuantitatif kedudukan kosakata arkhais budaya Batak Toba dalam bahasa Batak Toba di Tano Batak, hampir arkhais berjumlah 12 kosakata dari 145 kosakata atau setara dengan 8,27% yang disebabkan oleh a) terjadinya penggantian kosakata Batak Toba dengan kosakata bahasa Indonesia b) hilangnya suatu benda yang diacu, c) sudah tidak dilakukan upacara adat sehingga istilah (kosakata) tidak dipakai lagi, d) jarang digunakan atau tidak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, 3) peran kosakata budaya Batak Toba dalam budaya Batak Toba sangatlah memiliki nilai-nilai a) nilai-nilai kekerabatan tertuang pada Dalihan Natolu (hula-hula, boru, dongan tubu), b) nilai visi budaya yaitu: a. hamoraon (kekayaan), b. hagabeon (banyak keturunan), c. hasangapon (bersahaja/ kharisma), c) nilai identitas berupa bahasa, ulos, marga, rumah, aksara. Nilai interaksi berupa interaksi antara hula-hula, anak boru, dan dongan tubu dalam kehidupan masyarakat Batak Toba. Revitalisasi kosakata bahasa Batak Toba tidak terlepas pengaktifan kembali, pengelolaan, serta mewariskan kosakata budaya. Ketiga hal tersebut tidak terlepas dari peran sikap bahasa yang positif, pemakaian, pemahaman kosakata dan fungsinya. Sebagai usaha merevitalisasi kosakata budaya dapat dilakukan dalam 1. sikap bahasa yaitu a. Menggunakan bahasa Batak Toba dalam komunikasi di rumah, b. Menggunakan bahasa Batak Toba dalam komunikiasi antar keluarga, c. Menggunakan bahasa Batak Toba antar sesama suku Batak Toba, d. Menggunakan bahasa Batak Toba dalam bidang perdagangan antar suku Batak Toba, e.menggunakan bahasa Batak Toba dalam pelaksanaan adat. 2. Pengaktifan yaitu dengan cara a. Mengaktifkan organisasi masyarakat seperti sijule-jule, kongsi, dan marsirupan (saling membantu), b. Mengaktifkan kerja sama bentuk kelompok kerja seperti marsiadapari (bekerja secara bergantian), mengerjakan tali air, memperbaiki sumur dan membangun
rumah. 3. Penggunaan umpasa yaitu menggunakan atau memakai umpasa dalam kegiatan adat seperti dalam adat kelahiran, perkawinan dan kematian yaitu menggunakan umpasa dalam kegiatan adat sesuai dengan umpasa yang cocok acara kegiatan adat.