Show simple item record

dc.contributor.advisorNasution, Ikhwanuddin
dc.contributor.advisorSetia, Eddy
dc.contributor.advisorSinar, T. Silvana
dc.contributor.authorBrahmana, Pertampilan S
dc.date.accessioned2019-10-08T09:27:09Z
dc.date.available2019-10-08T09:27:09Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/19367
dc.description.abstractThis study employed spiritual and social fact approach. The result of this study showed that spiritual role model found in this novel is in the form of economic materialism, specifically the loss and profit which was then translated into the ideological resistance and class conflict. The form of resistance found in this novel is “melawan sedarah” (against those of the same blood), against tradition, and against tyranny. Class conflict found in this novel is between the Bourgeois and the Proletarian, between the Natives/Indigenous and the Dutch, between the Natives/Indigenous and the Europeans, between the Natives/Indigenous and the other Natives/Indigenous, and the fight of the Proletarian against the Bourgeois. The thoughts of economic materialism found in this novel is the loss and profit. The social facts (which are) used are fifty elements and eight categories The relationship between social facts and spiritual role model is that Pramoedya Ananta Toer used the social facts to socialize and describe his spiritual role model. The social facts used are zodiac and intelligence through Herman Mellema, Robert Mellema, Nyai Ontosoroh, Minke, Javanese Tradition, the marriage between Minke and Annelies, the legal behavior of Dutch Colonial Era, and criticism against the Church. After being seen from the reality based on the story in the novel 'Bumi Manusia' and then related and compared to the reality of New Order regime, the banning of this novel is because the author - PAT - is the member of Lekra which affiliated to Communist Party. The story of the novel is nothing to do with the rejection to the New Order regime. The meaning of Bumi Manusia as the title of this novel that what portrayed in this novel is the same as the real life comprising various problems. Meaning, the problems found in this novel belong to the human being who live in a real world, for example, problems of humanity, want to be free, problems of beauty, death threat, family conflict, tragic fate, pride, women degradation, friendship, romance, sense of humanity, oppression, racism, fighting, obedience, principle of life, defense like the one given to Darsam, sense of awe, sense of longing, sophisticated technology product, relativism and missed prediction.en_US
dc.description.abstractLatar belakang peneliti mengkaji karya PAT pernah mendapat larangan dari Pemerintah, dengan alasan mengandung ideologi realisme sosial, kemudian ingin mengidentifikasi fakta sosial dan anutan rohani yang terdapat di dalam Novel Bumi Manusia, serta ingin mengetahui bagaimana PAT menjabarkan anutan rohaninya dengan menggunakan fakta-fakta sosial. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), objek atau korpus penelitian yaitu teks karya sastra berupa novel Bumi Manusia. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pustaka. Teknik pustaka adalah teknik yang menggunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data. Inilah data primer, sedangkan sumber data sekunder yaitu data-data yang bersumber dari buku-buku acuan yang berhubungan dengan permasalahan yang menjadi objek penelitian. Data sekunder ini dicari melalui dokumen di perpustakaan dan internet. Teori yang digunakan teori anutan rohani dan fakta sosial. Teori anutan rohani menjelaskan bahwa gagasan, ide, kepentingan selalu bersembunyi di balik teks, dan teori fakta sosial menjelaskan kenyataan merupakan sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Fakta sosial itu merupakan milik bersama. Fakta sosial merupakan barang sesuatu yang dapat disimak, ditangkap dan diobservasi dan fakta sosial adalah bagian dari dunia nyata (external world). Hasil penelitian ini menunjukkan anutan rohani yang terdapat dalam Novel Bumi Manusia ini berbentuk materialisme ekonomi yaitu untung rugi. Kemudian dijabarkan ke dalam bentuk ideologi perlawanan dan pertentangan klas. Perlawanan yang terdapat di dalam Novel Bumi Manusia ini “melawan sedarah”, melawan tradisi, melawan kezaliman. Pertentangan klas yang terdapat di dalam Novel Bumi Manusia ini: antara klas Borjuis dan klas Proletar, antara Pribumi dan Belanda, bangsa Pribumi dan bangsa Eropa, perbedaan klas antara orang pribumi dan orang Eropa, pertentangan klas antar Pribumi, perlawanan kaum Proletar kepada Borjuis. Kemudian pemikiran materialisme ekonomi yang terdapat dalam novel ini adalah untung rugi. Fakta sosial yang digunakan terdiri dari lima puluh unsur delapan kategori Adapun hubungan fakta sosial dengan anutan rohani, Pramoedya Ananta Toer menggunakan fakta sosial untuk menyalurkan, menjabarkan anutan rohaninya. Faktafakta sosial yang digunakan adalah perzodiakan, kepintaran, melalui Herman Mellema dan Robert Mellema, melalui Nyai Ontorosoh, melalui nama Minke, melalui tradisi Jawa, melalui kasus perkawinan Minke dengan Annelies, melalui perilaku hukum zaman kolonial Belanda, dan kritik terhadap gereja. Kemudian setelah dilihat dari realitas yang terbayang dari cerita novel Bumi Manusia dan dihubungkan, dibandingkan dengan realitas Ordebaru, pelarangan Novel ini hanya karena pengarangnya (PAT) sebagai anggota Lekra yang berafiliasi kepada komunis. Isi Cerita sama sekali tidak berisi perlawanan kepada Orde Baru. Adapun makna Bumi Manusia sebagai judul novel ini, bahwa apa yang dilukiskan dalam novel ini sama dengan kehidupan nyata yang juga terdiri dari berbagai persoalan hidup. Artinya masalah di dalam novel Bumi Manusia adalah masalah manusia, seperti di dunia nyata. Misalnya masalah kemanusiaan, ingin bebas, masalah kecantikan, ancaman pembunuhan, konflik dalam keluarga, nasib tragis, bangga, merendahkan wanita, persahabatan, percintaan, rasa kemanusiaan, ada penindasan, ada rasisme, ada pertengkaran, ada kepatuhan, ada prasangka, ada prinisip hidup, ada pembelaan seperti pembelaan Darsam, ada rasa kagum, ada kerinduan ada produk teknologi mutahir, ada relativisme, ramalan yang meleset.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectNovel Bumi Manusiaen_US
dc.subjectAnutan Rohanien_US
dc.subjectFakta Sosialen_US
dc.titleAnutan Rohani dan Fakta Sosial dalam Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer: Kajian Sosiologi Sastraen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM098107013
dc.description.pages336 Halamanen_US
dc.description.typeDisertasi Doktoren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record