Show simple item record

dc.contributor.advisorSitorus, Henry
dc.contributor.authorSimanullang, Serdita
dc.date.accessioned2019-10-09T07:57:39Z
dc.date.available2019-10-09T07:57:39Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/19447
dc.description.abstractAnak jalanan merupakan anak yang sering mendapatkan perlakuan berbeda dari masyarakat. Pada umumnya anak-anak rentan terhadap perlakuan salah orang dewasa, karena posisi mereka sebagai anak-anak yang belum mandiri dan harus diperhatikan. Kehidupan jalanan yang keras dan kurangnya perhatian dari orang-orang sekitar terhadap anak jalanan menjadikan anak jalanan sering mengalami kekerasan dan terbiasa mengalami perlakuan kasar dari orang-orang sekitar mereka dan dari orang yang seharusnya memberikan perhatian terhadap mereka. Sementara itu, masalah-masalah kekerasan yang terjadi pada anak jalanan saat ini tidak begitu mendapat perhatian. Bentuk kekerasan yang terjadi pada anak jalanan tidak hanya sebatas kekerasan fisik saja, tetapi anak-anak jalanan sering sekali dimanfaatkan secara ekonomi. Kekerasan secara emosional juga merupakan hal biasa mereka alami. Tindakan kekerasan yang terjadi pada anak jalanan biasanya karena alasan yang berbeda, tergantung pada siapa yang menjadi pelakunya. Jalan Aksara Kelurahan Bantan Timur Kecamatan Medan Tembung adalah tempat penelitian dilakukan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif melalui tekhnik penelitian observasi pastisipan, wawancara dan dokumentasi. Penelitian dilakukan terhadap 9 (sembilan) orang informan, 7 (tujuh) anak jalanan yang pernah mengalami kekerasan dan 2 (dua) orang informan tambahan, 1 (satu) dari dinas sosial dan 1 (satu) orang lagi dari lembaga PKPA (Pusat Kajian Dan Perlindungan Anak) untuk mengetahui bagaimana tanggapan pemerintah dan lembaga terhadap keberadaan anak jalanan di kota Medan selaku orang-orang yang memberikan perhatian terhadap anak. Hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan menunjukkan bahwa kekerasan dialami oleh setiap anak jalanan baik kekerasan fisik, kekerasan emosional, kekerasan ekonomi dan kekerasan seksual. Hal itu terjadi karena anak-anak yang menjadi korban merupakan orang-orang yang secara posisi dianggap rendah, lemah. Tindakan kekerasan biasanya dilakukan oleh orang-orang yang lebih dewasa dari korban, hal itu bisa dilakukan oleh sesama anak jalanan, anak punk, sopir atau kenek, dan juga oleh preman sekitar. Tindakan kekerasan tersebut muncul karena berbagai alasan tertentu seperti ingin menunjukkan kekuasaan, adanya perasaan tidak senang dengan kelompok lain, alasan keuangan dan karena tindakan anak itu sendiri yang dipandang kurang menyenangkan. Tindakan kekerasan yang terjadi pada anak jalanan menyebabkan anak menjadi takut dan sebagian meninggalkan bekas luka pada tubuh anak. Anak merupakan orang yang sangat membutuhkan perlindungan, dan sudah seharusnya pemerintah, orangtua dan masyarakat luas untuk memberikan perhatian lebih lagi terhadap masalah kekerasan terhadap anak khususnya anak jalanan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectAnak Jalananen_US
dc.subjectKekerasanen_US
dc.subjectPelaku Kekerasanen_US
dc.titleKekerasan Terhadap Anak Jalanan (Studi Kasus di Perempatan Jalan Kawasan Sekitar Pasar Aksara Kota Medan)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM090901013
dc.description.pages119 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record