Show simple item record

dc.contributor.advisorSudarwati, Lina
dc.contributor.authorPrahara, Prana
dc.date.accessioned2019-10-09T08:04:59Z
dc.date.available2019-10-09T08:04:59Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/19450
dc.description.abstractTerjadinya penyalahgunaan narkoba sebagian besar dimulai sejak usia remaja, karena remaja paling mudah dipengaruhi oleh teman sebayanya termasuk dalam penggunaan narkoba. Para remaja melihat hal tersebut sebagai trend bagi remaja. Sementara upaya pencegahan yang dilakukan orang tua dengan menasehati cenderung tidak didengarkan oleh kalangan remaja. Di samping itu, peningkatan jumlah pengguna narkoba di kalangan remaja juga dipengaruhi oleh lingkungan. Meskipun paling banyak pengguna narkoba mulai mencoba sejak remaja tak dipungkiri penggunaan di kalangan orang dewasa juga meningkat. Dari tahun 2006 pengguna narkoba yang berjumlah 2,1 juta menjadi 2,25 juta di tahun 2008. Sedangkan penyalahgunaan narkoba di kalangan mahasiswa di Sumatera Utara menempati urutan kedua di Indonesia setelah Jakarta. Hal itu diungkapkan Penyuluh Madya Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Yudi Kusmayadi dalam diskusi narkoba dan judi yang diselenggarakan Jaringan Jurnalis Televisi. Peringkat tersebut diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan BNN bersama Universitas Indonesia pada tahun 2008. Penelitian tersebut menunjukkan dari jumlah total pengguna narkoba di Sumatera Utara (SUMUT) menduduki peringkat sepuluh besar, namun khusus pengguna di kalangan remaja dan mahasiswa Sumut urutan kedua. Indikator tingginya pemakaian narkoba di kalangan mahasiswa terlihat dari angka prevalensi. Pada penelitian ini menggunakan Teori Drama Turgi, hal ini dikarenakan berdasarkan hasil temuan data bahwa para mahasiswa pengguna narkoba selalu berpenampilan yang sangat biasa. Oleh karena itu ada dua sisi ayng ditampilkan oleh mereka. Dalam penelitian ini juga menggunakan Teori Perilaku sosial. Perilaku sosial adalah suasana saling ketergantungan yang merupakan keharusan untuk menjamin keberadaan manusia (Rusli Ibrahim, 2001). Sebagai bukti bahwa manusia dalam memnuhi kebutuhan hidup sebagai diri pribadi tidak dapat melakukannya sendiri melainkan memerlukan bantuan dari orang lain. Ada ikatan saling ketergantungan diantara satu orang dengan yang lainnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi deskriptif di tiga fakultas di USU yakni FE, FIB dan FH. Pemilihan informan peneliti menggunakan teknik Snowball Sampling untuk menentukan subjek penelitian. Teknik Snowball Sampling digunakan karena dalam penelitian ini penulis tidak menetapkan kriteria tertentu. Penulis hanya berdasarkan wawancara langsung terhadap informan kunci. Hasil analisis yang dilakukan, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dalam penelitian ini, para mahasiswa penggunaan narkoba dan obat-obatan mempengaruhi perilaku penggunanya, seperti menjadikan mereka sering malas, mudah emosi dan ramah hanya pada orang-orang tertentu atau bisa dikatakan tertutup pada orang lain. 2. Dari perspektif Dramaturgi, hal ini dipahami sebagai upaya yang sengaja dilakukan dalam rangka pengelolaan kesan atas dirinya. Front Stage dipahami sebagai panggung yang hanya menonjolkan status mereka. Pengelolaan kesan yang dilakukan meliputi manipulasi simbol-simbol seperti cara berpakaian, make-up (tata rias), aksesoris, gaya bahasa, serta sikap dan perilaku yang meliputi ruang lingkup universitas dan keluarga.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectMahasiswaen_US
dc.subjectNarkobaen_US
dc.subjectPrilaku Sosialen_US
dc.titlePerilaku Sosial Pengguna Narkoba dan Obat-Obatan Telarang di Kalangan Mahasiswa USU (Studi pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM110910129
dc.description.pages76 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record