| dc.description.abstract | Manusia memiliki naluri untuk senantiasa berhubungan dengan sesamanya.
Hubungan yang berkesinambungan tersebut menghasilkan pola pergaulan yang dinamakan
pola interaksi sosial. Manusia memiliki sifat yang dapat digolongkan ke dalam manusia
sebagai makhluk sosial artinya dituntut untuk menjalin hubungan sosial dengan sesamanya.
Hubungan sosial merupakan salah satu hubungan yang harus dilaksanakan, mengandung
pengertian bahwa dalam hubungan itu setiap individu menyadari tentang kehadirannya di
samping kehadiran individu lain.
Interaksi yang terjadi merupakan salah satu ciri adanya kontak dalam sebuah
masyarakat. Sebagai makhluk sosial yang membutuhkan orang lain tentunya kita harus
berinteraksi dengan orang lain. Sering kali dengan banyaknya tuntutan kebutuhan hidup
membuat individu harus keluar dari zona nyaman. Salah satunya tinggal berdampingan
dengan individu dengan berbagai macam latar belakang yang pada dasarnya berbeda agama,
bahasa, kebudayaan, adat istiadat maupun mata pencaharian, salah satunya seperti yang
terjadi di Kutabuluh Simole.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi dalam hal ini strategi
adaptasi yang dilakukan penduduk pendatang terhadap lokal agar tetap bertahan dan eksis di
Kutabuluh. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
pengumpulan data primer berupa wawancara mendalam dan dokumentasi, serta data
sekunder berupa studi kepustakaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penduduk pendatang mempunyai sikap yang
mudah beradaptasi ketika berinteraksi dengan penduduk lokal. Penduduk pendatang mampu
memenuhi kebutuhan hidupnya dan membina hubungan yang baik dengan penduduk lokal
dengan segala strategi adaptasi yang mereka lakukan meskipun awalnya sulit. | en_US |
