| dc.description.abstract | Latar Belakang : Peningkatan usia ayah telah di hubungkan dengan meningkatnya risiko aborsi spontan, kematian bayi, lahir prematur, malformasi kongenital, kanker pada masa anak, epilepsi, autisme, bipolar dan skizofrenia pada keturunannya.
Usia ayah yang tua adalah faktor risiko yang penting untuk skizofrenia . Tingkat frekuensi penyakit akan lebih tinggi pada anak dengan kelainan pada usia ayah yang lebih tinggi, kemungkinn karena mutasi de novo.
Tujuan penelitian : untuk mengetahui adanya hubungan antara usia paternal dengan usia awitan skizofrenia.
Metode : penelitian ini merupakan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Cara pengambilan dengan non probability. Subjek penelitian merupakan ayah kandung dari pasien skizofrenik. Penelitian ini di lakukan di R.S Jiwa Prof. M.Ildrem Provsu.
Hasil : Pada studi ini di jumpai kelompok usia paternal ayah < 45 tahun di temukan usia awitan pasien skizofrenik paling banyak ≥ 25 tahun yaitu 38 orang (41,3), kelompok usia paternal ≥ 45 sebanyak 52 orang (56.53%). Pada t studi ini menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara usia paternal dengan usia onset pasien skizofrenik yaitu sebesar 0.001 ( p<0.05). | en_US |