Perbedaan Kadar Cea Sebelum dan Sesudah Operasi dan Kemoterapi dengan Regimen Folfox pada Karsinoma Kolorektal Stadium IIB-III

Abstract

Introduksi Karsinoma Kolorektal merupakan kanker urutan keempat terbanyak di dunia dan merupakan urutan kedua penyebab kematian di Amerika Serikat. Pada tahun 2012, diperkirakan ada 103.170 kasus Kanker Kolorektal baru. Penatalaksanaan karsinoma kolorektal berupa pembedahan, kemoterapi dan radioterapi memberikan efek keberhasilan yang baik. Pengukuran level CEA post-operatif sering dilakukan sebagai indikator pemantauan pada pasien kanker kolorektal stadium III. Tujuan pengukuran CEA post operasi dan kemoterapi yaitu untuk menilai prognostik, menilai kekambuhan serta menilai respon kemoterapi. Material dan Metode Kami mengumpulkan 58 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Dilakukan studi demografis tentang karakteristik pasien dan histopatologi. Kemudian kami mengukur kadar CEA pasien pada saat sebelum operasi, sesudah operasi dan setelah mendapat kemoterapi FOLOX dan melakukan analisis kadar CEA tersebut terhadap setiap terapi yang diberikan. Hasil Kami mendapatkan sebaran umur tersering pada pasien kolorektal di usia 51-60 tahun, Adeno Ca Rekti dengan diagnosis terbanyak yang ditemukan dengan stadium IIIB yang mendominasi sampel, dan well differentiated histopatologi menjadi tipe histologi terbanyak secara demografis. Rerata kadar CEA jauh lebih rendah setelah operasi yaitu 11,35 dibandingkan sebelum operasi dengan rerata 15,6 (P<0.0001) , serta sesudah operasi dan setelah kemoterapi FOLOX dengan menggunakan uji Wilcoxon, didapatkan hasil yang signifikan CEA setelah kemo menjadi 5.4 ( p < 0.001). Kesimpulan Terapi kombinasi pada pasien kanker kolorektal dengan operasi dan kemoterapi memberikan penurunan kadar CEA yang signifikan.

Introduction Colorectal carcinoma is the fourth most common cancer in the world and is the second leading cause of death in the United States. In 2012, there are an estimated 103,170 new cases of Colorectal Cancer. Management of colorectal carcinoma in the form of surgery, chemotherapy and radiotherapy have a good effect. Post-operative CEA level measurement is often performed as a monitoring indicator in stage III colorectal cancer patients. The purpose of postoperative CEA measurements and chemotherapy is to assess prognostics, assess recurrence as well as assess the response of chemotherapy. Materials and Methods We collected 58 patients who met the inclusion criteria. Demographic studies of patient characteristics and histopathology were performed. We then measured the patient's CEA levels before the surgery, after the surgery and after receiving FOLOX chemotherapy and performed the analysis of the CEA level against any given therapy. Results We obtained the most common age distribution in colorectal patients at the age of 51-60 years, Adeno Ca Rekti with the most diagnosis found with stage IIIB dominating the sample, and well differentiated histopathology into the most demographic type of histology. The average CEA level was much lower after surgery 11.35 than before surgery with a mean of 15.6 (P <0.0001), and after surgery and after FOLOX chemotherapy using the Wilcoxon test, a significant CEA result after chemo became 5.4 (p < 0.001). Conclusion Combination therapy in colorectal cancer patients with surgery and chemotherapy provides significant decrease in CEA levels.