Hubungan Indeks Volume Atrium Kiri dan Kejadian Kardiovaskular Mayor Selama Rawatan pada Pasien Gagal Jantung Kronis di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan

Abstract

Latar Belakang : Untuk memaksimalkan penilaian ukuran atrium kiri, saat ini lebih akurat menggunakan volume atrium kiri dibandingkan dimensi atrium kiri dengan M-Mode. Karena atrium kiri merupakan kavitas yang asimetrik, lebih baik menggunakan pengukuran volume dibandingkan area atau dimensi linear. Indeks volume atrium kiri (IVAK) dapat digunakan untuk menstratifikasi resiko pada gagal jantung. Nilai prognosis indeks volume atrium kiri pada gagal jantung belum terlalu banyak diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk untuk membuktikan apakah ada hubungan IVAK dan kejadian kardiovaskular mayor(KKvM) selama rawatan pada pasien gagal jantung yang dirawat di rumah sakit haji Adam Malik medan. Metode :Penelitian ini merupakan penelitian kohort prospektif terhadap pasien gagal jantung kronis yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan sejak September 2017 sampai Desember 2017. Semua subyek penelitian akan dilakukan pemeriksaan ekokardiografi untuk menilai IVAK dan parameter ekokardiografi lainnya. Lalu pasien akan diikuti selama perawatan di rumah sakit untuk menilai kejadian kardiovaskular mayor. Kemudian dilakukan analisis untuk melihat hubungan IVAK dan KKvM. Hasil : kelompok gagal jantung kronis dengan IVAK ≥34ml/m2 memiliki angka kejadian KKvM yang lebih tinggi daripada kelompok dengan IVAK < 34ml/m2 yaitu 17 orang(85%) berbanding 3 orang (15%) dengan p=0.000. IVAK ≥34ml/m2 memiliki angka kejadian mortalitas yang lebih tinggi daripada kelompok dengan IVAK < 34ml/m2 yaitu 8 orang(100%) berbanding 0 orang (0%). Nilai cutoff yang ditentukan adalah ≥34.5 ml/m2 yang dianggap dapat memprediksi kejadian KKvM dengan sensitivitas 70% dan spesifisitas 65.5%. Analisis multivariat menunjukkan bahwa hanya terdapat satu faktor independen yang dapat memprediksi terjadinya KKvM selama masa perawatan di rumah sakit yaitu IVAK ≥ 34 ml/m2[OR 7.158 (1.824-28.085), p=0.005]. Kesimpulan : Berdasarkan hasil analisis pada penelitian ini, dapat disimpulkan IVAK merupakan prediktor independen terhadap KKvM dengan OR 7.158.

Background : To maximize the assessment of the left atrium size, it is now more accurate to use left atrium volume than the left atrium dimension with M-Mode.. Since the left atrium is an asymmetric cavity, the left atrium is preferable using volume measurements over area or linear dimensions. The prognostic value of left atrial volume index (LAVI) in heart failure has not been studied too much. This study aims to prove whether there is an association between LAVI and major adverse cardiac event(MACE) in patients with heart failure during hospitalized in Haji Adam Malik Hospital Medan. Methods : This is a prospective cohort study of patients with chronic heart failure who undergo treatment at Haji Adam Malik Hospital Medan since September 2017 until Desember 2017. All patients will be examined echocardiography to assess LAVI and other echocardiographic parameters. Patient will be followed during hospitalization to assess MACE. Then conducted analysis to see association between LAVI and MACE. Results : The chronic heart failure group with LAVI ≥34 ml / m2 had a higher incidence of MACE than the group with LAVI <34ml / m2 of 17 people (85%) versus 3 people (15%) with p = 0.000. LAVI ≥34ml / m2 had a higher mortality rate than the group with IVAK <34ml / m2 8 people (100%) versus 0 people (0%). The determined cutoff value is ≥34.5 ml / m2 which is considered to predict the incidence of MACE with a sensitivity of 70% and a specificity of 65.5%. Multivariate analysis showed that there was only one independent factor that could predict the occurrence of MACE during the hospitalization period of IVAK ≥ 34 ml / m2 [OR 7.158 (1.824-28.085), p = 0.005]. Conclusion : It can be concluded that LAVI represents an independent predictor of MACE with OR 7.158