Perbandingan Efektivitas Madu dan Propolis dalam Perbaikan Luka Bakar pada Mencit Berdasarkan Diameter Luka Bakar

Abstract

Luka bakar merupakan suatu jenis cedera dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi berupa suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas atau suhu yang tinggi. World Health Organitation memperkirakan 265.000 kematian setiap tahun diakibatkan oleh luka bakar dimana sebagian besar terjadi pada negara berpenghasilan rendah dan menengah. Madu merupakan obat golongan herbal telah dimanfaatkan untuk mengobati luka bakar yang terjadi pada kulit. Kandungan flavonoid didalam madu menyebabkan madu memiliki daya anti bakteri. Oleh karena itu produk perlebahan seperti Propolis diharapkan dapat memiliki efek yang sama seperti madu dalam mengobati luka bakar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas produk perlebahan antara madu dan propolis dalam perbaikan luka bakar. Penelitian ini menggunakan desain randomized post test only control group.Penelitian ini menggunakan hewan coba yang dibagi menjadi dua kelompok. Hewan coba dilukai pada bagian punggung, lalu dilakukan penanganan beberapa saat setelah luka bakar dibuat. Madu diolesi untuk satu kelompok mencit dan propolis pada kelompok lainnya ke bagian punggung mencit yang mengalami luka bakar hingga seluruh luka tertutupi. Pengolesan dilakukan selama 14 hari. Pengukuran diameter luka dilakukan setiap hari dalam satuan sentimeter. Data hasil penelitian diolah menggunakan uji hipotesis Mann-Whitney U. Hasil penelitian menunjukan rerata diameter perbaikan luka pada kelompok pemberian madu 0,311 sentimeter, dan rerata diameter perbaikan luka pada kelompok pemberian propolis 0,425 sentimeter. Dari uji hipotesis diperoleh nilai p sebesar 0,677 (p>0,05). Hasil uji hipotesis tersebut menunjukkan bahwasanya tidak ada perbedaan efektivitas yang signifikan pada madu dan propolis dalam perbaikan luka bakar.

Burn wound is an wound with a high morbidity and mortality which is a form of damage or loss of the tissue that is caused by a contact with hot source or high temperature. World Health Organization estimates 265.000 deaths every year is caused by burn wound where most of them happens to low and medium income countries. Honey is a herbal medicine which has been used to cure burn wounds that happen to the skin. The flavanoid inside honey causes the honey to have an antibacterial power. Because of that, bee products such as Propolis is hoped to have the same effect as honey in curing burn wounds. This research is to see the effectivity of bee products between honey and Propolis in repairing burn wounds. This research uses randomized post test only control group. This research uses experimental animals that is divided into two groups. The animal is wounded on the back, then it is handled a few moments after the burn wound is made. The honey is put on one group of mice and propolis is put on the other group of mice until all of the wound is covered. This procedure is done for 14 days. The measurement of the wound diameter is done everyday in centimetre. The results of this research is analyzed using Mann-Whitney U hipothesis test. The result of this research shows that the average diameter of wound repair on the group that is given honey is 0,311 cm and on the group that is given Propolis is 0,425 cm. The hipothesis test shows the value of p is 0,677 (p>0,05). That result means that there is no no effective difference which is significant between honey and Propolis is repairing burn wounds.