dc.contributor.advisor | Sudaryati, Etti | |
dc.contributor.advisor | Nasution, Ernawati | |
dc.contributor.author | Kalsum, Umi | |
dc.date.accessioned | 2019-11-01T08:27:30Z | |
dc.date.available | 2019-11-01T08:27:30Z | |
dc.date.issued | 2016 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/19998 | |
dc.description.abstract | Nutritional status is one of indicator determining the health of children.
Serious treatment to repair nutritional status of infants should not be just a
government responsibility, but also the responsibility of society. The government of
Medan makes a breakthrough program that is collecting jimpitan rice. Jimpitan rice
program is rice collection activities undertaken by all civil servants in the ranks of
Medan government in accordance with conditions determined by mayor regulation.
Jimpitan rice collection held each month at the latest on 10th and distribution are
done through public health centers not later than the 20th of each month. The
purpose of this study was to determine the factors that influence weight gain sufferers
of malnutrition among children under five food-insecure families receiver jimpitan
rice.
The research was cross sectional design. The samples were 52 children get
jimpitan rice and 52 children did not get jimpitan rice. The variables were food
pattern, education of mother, knowledge of mother, job of mother, and suffering from
infection disease. The data were analyzed using chi square test.
The results showed that the knowledge of mother, history of respiratory
disease, history of diarhea, food intake if energy source, food intake of protein
source, food intake of fat source was the variable that associated with weight gain in
malnutrition children under five for the two groups. The most dominant factor
affecting weight gain at receiver jimpitan rice was intake of fat with Exp(B) = 19,158,
whereas in the group that did not receive the jimpitan rice, the most dominant factor
was intake of protein with Exp(B) = 28,495.
Medan City Government is expected to continue jimpitan rice implementation
program and monitor the success of the program. To the community is also expected
to monitor the nutritional status of their children and take timely jimpitan rice. | en_US |
dc.description.abstract | Status gizi merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat
kesehatan anak. Penanganan yang serius terhadap perbaikan status gizi pada anak
balita sebaiknya tidak hanya tanggung jawab pemerintah saja tetapi juga tanggung
jawab masyarakat secara umum. Pemerintah Kota Medan membuat sebuah program
terobosan yaitu pengumpulan beras jimpitan. Program beras jimpitan adalah kegiatan
pengumpulan beras yang dilakukan oleh seluruh PNS di jajaran Pemerintah Kota
Medan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan melalui Peraturan Walikota.
Pengumpulan beras jimpitan setiap bulannya dilaksanakan paling lambat tanggal 10
dan penyalurannya dilaksanakan melalui Puskesmas paling lambat tangggal 20 setiap
bulannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor –faktor yang mempengaruhi
kenaikan berat badan balita penderita gizi kurang pada keluarga rawan pangan
penerima beras jimpitan.
Desain penelitian menggunakan desain cross sectional dengan sampel adalah
anak balita gizi kurang yang berjumlah 104 orang, terdiri atas 52 orang mendapatkan
beras jimpitan dan 52 orang tidak mendapatkan beras jimpitan. Variabel yang diteliti
yaitu pola makan, pendidikan ibu, pengetahuan ibu, pekerjaan ibu dan riwayat
penyakit infeksi. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu, riwayat penyakit
ISPA, riwayat penyakit diare, asupan makan sumber energi, asupan makan sumber
protein, asupan makan sumber lemak merupakan variabel yang memengaruhi
kenaikan berat badan pada balita gizi kurang untuk kedua kelompok. Faktor yang
paling dominan yang memengaruhi kenaikan berat badan pada penerima beras
jimpitan adalah faktor asupan lemak dengan Exp(B) = 19,158, sedangkan pada
kelompok yang tidak menerima beras jimpitan adalah asupan protein dengan Exp(B)
=28,495.
Diharapkan Pemerintah Kota Medan terus melaksanakan program beras
jimpitan dan melakukan pemantauan terhadap keberhasilan program tersebut. Kepada
masyarakat juga diharapkan untuk memantau status gizi anaknya dan mengambil
beras jimpitan tepat waktu. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Beras Jimpitan | en_US |
dc.subject | Balita Gizi Kurang | en_US |
dc.subject | Kenaikan Berat Badan | en_US |
dc.title | Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kenaikan Berat Badan Balita Penderita Gizi Kurang pada Keluarga Penerima dan Bukan Penerima Beras Jimpitan di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Medan Tahun 2015 | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM137032226 | |
dc.description.pages | 182 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |