Pemberdayaan Siswa SD Menjadi Kader Cilik Pengawas Jajanan Sebagai Pionir Perubahan Perilaku Jajan Siswa di Lubukpakam Kabupaten Deli Serdang
View/ Open
Date
2017Author
Martony, Oslida
Advisor(s)
Silalahi, Jansen
Lubis, Zulhaida
Santosa, Heru
Metadata
Show full item recordAbstract
The use of harmful substances such as formalin, borax and rhodamine Binschool children’s snack food are still foundand unfortunately the current use becomes higher and higher than the previous one.The use of harmful materialscan poison school children anddecrease their intelectual quality. The aim of this study was to identify the levels of contamination ofhazardous materials towardsschool children’s snack, and to empower a group of young cadres as snack inspectors and as volunteers in the change of behavior to the consumption of school children’s snack in Lubuk Pakam.
The study was conducted in two (2) phases. The first phase was implemented in the laboratoryto identifythe contamination of harmful materials to school children’s snack. The second stepempowermentthrough intervention withaction research method. This methodwas performed using the student facilitator and explainingmodel by recruiting 25students of SD (Primary School) Muhammadiyah in Lubuk Pakam and they were treated through twocycles. These two tests yielded young cadres who were responsible for giving supervision to their classmates and to the representatives from other schools in Lubuk Pakam. Data analysis was carried out using descriptive analysis andT dependent test.
Results of laboratory research indicate that the contamination of harmful substances tothe school children’s street food in Lubuk Pakam reaches to 25% positivelycontaining formalin, to 25% containing borax, and 38.8% positively contaminated by rhodamine B. The empowerment efforts were successful to enhancethe knowledge, attitudes, and acts of young cadres. There are significant differences in the value of knowledge, attitudes and acts among the cadres in the first cycle, that is, (p=0.001, p=0.001 and p=0.001), and in the second cycle reaching to (p=0.001, p=0.001 and p=0.001). The empowerment efforts which are addressed to young cadreshave improvedthe students’ knowledge, attitudes, and acts in SD Muhammadiyah and the representatives from primary schools in Lubuk Pakam. There are significant differences in the value of knowledge, attitudes and acts students of Muhammadiyah school, namely, (p=0.001, p=0.001 and p=0.001).In addition, there are also significant differences in the value of knowledge, attitudes and actsfrom the representativesof some primary schools in Lubuk Pakam, that is, (p=0.001, p=0.001 and p=0.001).
The conclusion is that the school children’s street food in Lubuk Pakamis very frightening because of high contamination from harmful substances, such as, formalin, borax and rhodamine B.Another conclusion is that the empowerment efforts to young cadres as supervisors for school children’s street food can change the students’ behaviorsin the selection of clean and good snacks. Penggunaan bahan berbahaya seperti formalin, borak, dan rhodamin B pada makanan jajanan anak sekolah masih terjadi bahkan penggunaan bahan-bahan tersebut semakin meningkat pada akhir-akhir ini.Penggunaan ini dapat menyebabkan keracunan pada anak-anak sekolah dan menurunkan kualitas intelektualisme mereka.Penelitian ini dilakukan untuk membentuk kelompok kader cilik pengawas makanan jajanan anak sekolah sehingga mereka diharapkan sebagai relawan (volunteer) dalam gerakan perubahan perilaku pada konsumsi makanan jajanan anak sekolah di Lubuk Pakam.
Penelitian ini dikerjakan dalam 2 (dua) tahap. Tahap pertamadilakukan di laboratorium untuk mengetahui cemaran pada makanan jajanan anak sekolah yakni dari bahan berbahaya.Pada tahap keduaadalahpemberdayaan siswa SD melalui intervensi yang dilakukan dengan metode penelitian tindakan (action research), menggunakan model pelatihan student facilitator and explainingkepada 25 orang siswa SD Muhammadiyah di Lubuk Pakam.Pemberdayaan dilakukan dua siklus.menghasilkan kader cilik, yang diukurmelalui indikator pengetahuan, sikap dan tindakan. Kemudiankader cilik melakukan pemberdayaan kepada siswa-siswa SD Muhammadiyah dan siswa-siswa perwakilan dari beberapa SD di Lubuk Pakam.Analisis data dilakukan menggunakan analisisdeskriptif dan uji T dependen.
Hasil penelitian laboratorium menunjukkan bahwa cemaranpada makanan jajanan anak sekolah di Lubuk Pakam, 25% positif mengandungformalin, 25 % positif mengadungborak,dan 38,8 % positif mengandung rhodamin B. Upaya pemberdayaan dengan model pelatihan student facilitator and explainingdapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan tindakan dari kader cilik tersebut, terdapat perbedaan signifikan terhadap nilai-nilai pengetahuan, sikap dan tindakan berdasarkan siklus I yakni(p=0,001, p=0,001, dan p=0,001), dan padasiklus II yaitu (p=0,001, p=0,001, dan p=0,001). Kemudian upaya pemberdayaan yang dilakukan kader cilik dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan tindakan pada siswa-siswa SD Muhammadiyah dan pada siswa-siswa perwakilan dari beberapa SD di Lubuk Pakam.Terdapat perbedaan signifikan pada nilai pengetahuan, sikap dan tindakan dari para siswa Muhammadiyah yaitu(p=0,001, p=0,001, dan p=0,001).Terdapat perbedaan signifikan pada nilai pengetahuan, sikap dan tindakan dari siswa perwakilan dari beberapa SD di Lubuk Pakam yaitu(p=0,001, p=0,001, dan p=0,001).
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keamanan makanan jajanan anak sekolah di Lubuk Pakam sangat mengkhawatirkan karena ditandai dengan tingginya cemaran oleh bahan-bahan berbahaya seperti formalin, borak, dan rhodamin B. Pemberdayaan kader cilik pengawas makanan jajanan anak sekolah dapat merubah perilaku siswa-siswa dalam memilih makanan jajanan yang bersih dan sehat.