Faktor – Faktor Yang Terkait Dengan Ekspor Crude Palm Oil (CPO)

Abstract

Crude Palm Oil (CPO) trading is done because of the abundance of CPO in a country due to the abundance of production factors and unmet needs in other countries. Indonesia's CPO trade is dominated by exports where CPO exports generate foreign exchange of US $ 19.56 billion or 10 percent of the Indonesian State Budget. To maintain the balance of CPO exports, the factors related to it must be controlled its development. Factors related to CPO exports are the instruments of macroeconomics and microeconomics, namely CPO export prices, soybean oil prices, domestic CPO production, inflation, exchange rate, and CPO export tax. These macroeconomic and micro factors are vulnerable to imbalances, therefore this study is aimed at analyzing the long-term and short-term balance between the export volume of CPO, the price of CPO exports, the price of world soybean oil, the domestic production of CPO, inflation, the Rupiah exchange rate against US Dollar, applicable export tax. The research data is secondary data amounting to 518 weekly data collected from year 2006 until 2015. The data is analyzed by Engel Granger cointegration method. The result of the analysis shows that there is a positive correlation between CPO export price, soybean oil and domestic CPO. While the inflation, exchange rate, and export tax variables show a negative correlation to CPO exports. In this long-term relationship only the variables of soybean oil and inflation are not directly related because the probability value is above 0.05 (5%). In short-term correlation, there is a positive correlation to CPO export price variables, soybean oil price and CPO domestic production. While the variables of inflation, exchange rate and export tax show negative correlation to CPO exports. In this short-term relation only inflation is directly related because the probability value is below 0.05 (5%).

Perdagangan Crude Palm Oil(CPO) dilakukan karena adanya kelimpahan CPO di suatu negara karena kelimpahan faktor produksi dan kebutuhan yang belum terpenuhi di negara lain. Perdagangan CPO yang dilakukan Indonesia didominasi dengan ekspor dimana ekspor CPO menghasilkan devisa sebesarUSD19,56 miliar atau 10 persen dari APBN Indonesia. Untuk menjaga keseimbangan ekspor CPO tersebut, faktor – faktor yang terkait padanya harus dikendalikan perkembangannya. Faktor – faktor yang terkait pada ekspor CPO merupakan instrumen dari ekonomi makro dan ekonomi mikro, yaitu harga ekspor CPO, harga minyak kedelai, produksi domestik CPO, inflasi, kurs, dan pajak ekspor CPO. Faktor-faktor ekonomi makro dan mikro tersebut rentan akan ketidak seimbangan, maka dari itu penelitian ini ditujukan untuk menganalisis keseimbangan jangka panjang dan jangka pendek antara volume ekspor CPO, harga ekspor CPO, harga minyak kedelai dunia, produksi domestik CPO, inflasi, kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika, pajak ekspor yang berlaku. Data penelitian adalah data sekunder berjumlah 518 data mingguan yang dikumpulkan dari tahun 2006 hingga 2015. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan metode kointegrasi Engle Granger. Hasil analisis menunjukkan pada keterkaitan jangka panjang terdapat keterkaitan yang cenderung positif pada variabel harga ekspor CPO, harga minyak kedelai dan produksi domestik CPO. Sedangkan variabel inflasi, kurs, dan pajak ekspor menunjukkan keterkaitan yang cenderung negatif terhadap ekspor CPO. Pada keterkaitan jangka panjang ini hanya variabel minyak kedelai dan inflasi yang tidak terkait secara langsung karena nilai probabilitasnya diatas 0,05 (5%). Pada keterkaitan jangka pendek terdapat keterkaitan yang cenderung positif pada variabel harga ekspor CPO, harga minyak kedelai dan produksi domestik CPO. Sedangakan variabel inflasi, kurs, dan pajak ekspor menunjukkan keterkaitan yang cenderung negatif terhadap ekspor CPO. Pada keterkaitan jangka pendek ini hanya inflasi yang terkait secara langsung karena nilai probabilitasnya dibawah 0,05 (5%).