Show simple item record

dc.contributor.advisorPohan, Syafruddin
dc.contributor.advisorZuska, Fikarwin
dc.contributor.authorSaragih, Sebastian Horas
dc.date.accessioned2019-11-05T07:47:21Z
dc.date.available2019-11-05T07:47:21Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/20114
dc.description.abstractThe research was focused on the process of communication and construction of meaning in the tradition of handing in dowry (manurduk partadingan) in Simalungunese marriage in Sondi Raya. It used qualitative method with case study design. The data were gathered by conducting participative observation, indepth interviews, and documentary study. There were 10 (ten) informants: the bride and the groom, their three parents, and 5 (five) adat leaders. The result of the research showed that 1) there were 4 (four) processes of communication in the stages of handing in dowry: partadingan establishment stage, manurduk stage, the post-manurduk partadingan stage, and tobushuning stage, 2) the meaning construction of manurduk partadingan had the messages of prayer and expectation; there were two different usages in the physical object of partadingan: the commitment of the bride and the groom to their parents and advice of the ancestors in experiencing a new life as husband and wife. Concerning social object, partadingan is meant as the realization of appreciation and high respect from the groom’s parents to the bride’s ones.en_US
dc.description.abstractPenelitian ini berfokus pada proses komunikasi dan konstruksi makna pesan komunikasi yang terkandung dalam penyerahan mahar (manurduk partadingan) dalam tradisi perkawinan etnis Simalungun di Sondi Raya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dimana pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipasi, wawancara mendalam dan studi dokumen. Informan penelitian berjumlah 10 (sepuluh) orang terdiri dari 2 (dua) orang mempelai, 3 (tiga) orangtua mempelai, dan 5 (lima) pemuka adat Simalungun. Hasil penelitian menunjukkan (1) Terdapat 4 (empat) proses komunikasi dalam tahapan manurduk partadingan yaitu: tahapan pembentukan partadingan, tahapan manurduk partadingan, tahapan setelah manurduk partadingan dan tahapan tobus huning. (2) Konstruksi makna manurduk partadingan memuat pesan doa, harapan, dan terdapat 2 jenis pemaknaan berbeda pada objek fisik partadingan yaitu komitmen kedua mempelai kepada orangtuanya dan nasehat-nasehat dari leluhur dalam membangun rumahtangga. Merujuk pada objek sosial, partadingan dimaknai sebagai wujud penghargaan dan penghormatan oleh keluarga mempelai laki-laki kepada keluarga mempelai perempuan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectManurduken_US
dc.subjectPartadinganen_US
dc.subjectTradisi Perkawinanen_US
dc.subjectSimalungunen_US
dc.titleKonstruksi Makna Pesan Komunikasi Penyerahan Mahar (Manurduk Partadingan) dalam Tradisi Perkawinan Etnis Simalungun di Sondi Rayaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM177045034
dc.description.pages273 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record