• Login
    View Item 
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Cultural Sciences
    • Master Theses (Linguistics)
    • View Item
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Cultural Sciences
    • Master Theses (Linguistics)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Kajian Psikolinguistik Terhadap Perilaku Berbahasa Orang Latah: Studi Kasus pada Beberapa Warga Jalan Garu III Medan Amplas, Kota Medan

    View/Open
    Fulltext (1.978Mb)
    Date
    2019
    Author
    Tanjung, Andi Saputra
    Advisor(s)
    Gustianingsih
    Lubis, Syahron
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Latah is an act of parroting or imitating what other people do. Latah behaviour appears when a person in a state of decreased conciousness as a result of being startled by a tap to the body, an object being dropped, or something makes shocked. Latah is a behaviour that sometimes changes in communication. Words and sometimes repetitive movements make latah sufferers look tormented with their condition. The research objective was used to describe latah behaviour types, causal factors spoken by residents in Garu III street, Medan Amplas, Medan city, and language functions that conveyed by language experts and related to latah language behaviour that spoken by residents in Garu III street, Medan Amplas, Medan city. The theory used in this research are Pysicholinguistic, stimulus-response, latah causal factors, and theory of language and language function. This research used descriptive qualitative method by data collecting with proficient method and method refers to fishing techniques, note and record, and unstructured interview techniques. The results of this research found, (1) latah behaviour language types in words and sentences, include (a) coprolalia latah behaviour, (b) echolalia latah behaviour, (c) auto echolalia latah behaviour, (d) automatic obidience latah behaviour. (2) the factors that caused the residents in Garu III street, Medan Amplas, Medan city behave latah are in environmental factor and dream factor. The factor of environment such as: imitation, sugestion, identification, and sympaty. And (3) language functions that conveyed by the experts which related with latah language behaviour, included (a) self expression function, (b) interactional function, (c) personal function.
     
    Latah adalah perbuatan membeo atau menirukan apa yang dilakukan orang lain. Perilaku latah muncul ketika seseorang dalam kondisi kesadaran menurun akibat tepukan, jatuhnya sebuah objek atau sesuatu yang membuatnya kaget. Latah merupakan sebuah perilaku yang kadang mengganggu dalam berkomunikasi. Perkataan dan kadang disertai dengan gerakan yang berulang-ulang membuat penderita latah terlihat tersiksa dengan kondisinya. Dari beberapa warga (informan) yang tinggal di Jalan Garu III Medan Amplas mengatakan mereka merasa capek ketika mereka berperilaku berbahasa latah. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan jenis reaksi latah, dan faktor penyebab terjadinya latah yang diujarkan oleh beberapa warga Jalan Garu III Medan Amplas, serta fungsi bahasa yang dikemukakan oleh beberapa ahli bahasa dan dikaitkan dengan bahasa latah yang diujarkan oleh beberapa warga Jalan Garu III Medan Amplas Kota Medan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah psikolinguistik, stimulus-respons, faktor-faktor penyebab latah, dan teori tentang bahasa dan fungsi bahasa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data yang digunakan adalah metode cakap dan metode simak dengan teknik pancing, catat dan rekam, dan teknik wawancara yang tidak terstruktur. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini terdapat bentuk-bentuk lingual perilaku latah berupa kata dan kalimat, meliputi: (1) perilaku latah Koprolalia, (2) perilaku latah Ekolalia, (3) perilaku latah Auto Ekolalia, dan (4) perilaku latah Automatic Obidience. Dalam penelitian ini juga ditemukan faktor lingkungan dan mimpi yang menyebabkan beberapa warga Jalan Garu III Medan Amplas Kota Medan berperilaku berbahasa latah. Faktor lingkungan terdiri dari imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Kemudian juga terdapat fungsi bahasa yang dikemukakan oleh para ahli yang dikaitkan dengan bahasa orang latah, yaitu (1) fungsi ekspresi diri, (2) fungsi interaksi (the interactional function), dan (3) fungsi personal (the personal function).

    URI
    http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/20173
    Collections
    • Master Theses (Linguistics) [510]

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)
    Universitas Sumatera Utara | Perpustakaan | Resource Guide | Katalog Perpustakaan
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of USU-IRCommunities & CollectionsBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit DateThis CollectionBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit Date

    My Account

    LoginRegister

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)
    Universitas Sumatera Utara | Perpustakaan | Resource Guide | Katalog Perpustakaan
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV