Rancangan Sistem Informasi Electronic Supply Chain Management pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Cabang Medan

Abstract

PT Coca-Cola Botling Indonesia (CCBI) Medan branch is a company engaged in the production of bottled beverages. In facing business competition, PT CCBI requires an information system that is able to accommodate internal and external uncertainties in managing supply chain management in the company. The uncertainty of supply chain at PT CCBI is caused by the uncertainty of product demand by customers and the leadtime of raw material delivery by suppliers which causes uncertainty in the production process and ordering of raw materials. The uncertainty of demand by customers is seen in 2010 sales only reached 88.98% of the specified sales target of 98.5%. Whereas the raw material inventory can be seen based on the leadtime that is too long. This research was conducted to design an electronic-supply chain management (E-SCM) information system application that can simplify business processes with suppliers in the procurement of raw materials and product ordering processes by customers to reduce the uncertainty of supply chain management in the company. Application designed to provide information to suppliers, customers and internal company parties. The information provided can make it easier for suppliers to control the supply of raw materials at the company and the information will also make it easier for customers to make the process of ordering products offered by PT CCBI. The method used in this study is the Lot Sizing method, by determining the safety stock and ROP from the inventory of shoulder materials and finished products. This process is also to determine the optimal size of individual orders based on the results of the calculation of net needs. The final result of this research is the decision to place an order for raw materials can be seen from the combination of the ROP model with safety stock to avoid shortages of raw materials. With the sugar product sample, if the sugar stock has reached 195 bags, then it is time for the company to do the testing again as many as 820 bags. While for the inventory of products with 1500 ml coca-cola PET samples using a service level of 98%, if the stock of 1500 ml coca-cola PET products has reached 828 cases, it is time for the production unit to re-produce activities with the number of products reaching 7431 case. The final result of the decision obtained by using the Lot Sizing method is implemented in the E-SCM application which can facilitate PT CCBI to conduct transactions in the process of supply chain management with suppliers and customers.

PT Coca-Cola Botling Indonesia (CCBI) cabang Medan merupakan perusahaan yang bergerak dalam produksi minuman kemasan. Dalam menghadapi kompetisi bisnis, PT CCBI memerlukan suatu sistem informasi yang mampu mengakomodasikan ketidakpastian internal maupun eksternal dalam mengelola supply chain management pada perusahaan. Ketidakpastian supply chain pada PT CCBI diakibatkan oleh ketidakpastian permintaan produk oleh pelanggan dan leadtime pengiriman bahan baku oleh pemasok yang mengakibatkan ketidakpastian pada proses produksi dan pemesanan bahan baku. Adapun ketidakpastian permintaan oleh pelanggan terlihat pada tahun 2010 penjualan hanya mencapai 88,98% dari target penjualan yang ditentukan yaitu 98,5%. Sedangkan pada persediaan bahan baku dapat dilihat berdasarkan leadtime yang terlalu lama. Penelitian ini dilakukan untuk merancang aplikasi sistem informasi electronic-supply chain management (E-SCM) yang dapat mempermudah proses bisnis dengan pemasok dalam pengadaan bahan baku dan proses pemesanan produk oleh pelanggan untuk mengurangi tingkat ketidakpastian supply chain manajement pada perusahaan. Aplikasi yang dirancang memberikan informasi kepada pemasok, pelanggan serta pihak internal perusahaan. Informasi yang diberikan dapat mempermudah pemasok dalam mengontrol persediaan bahan baku pada perusahaan dan informasi juga akan mempermudah pelanggan Dalam melakukan proses pemesanan produk yang ditawarkan oleh PT CCBI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Lot Sizing, dengan menentukan safety stock dan ROP dari persediaan bahan bahu dan produk jadi. Proses ini juga untuk menentukan besarnya pesanan individu yang optimal berdasarkan pada hasil perhitungan kebutuhan bersih. Hasil akhir dari penelitian ini adalah keputusan untuk melakukan proses pemesanan bahan baku dapat dilihat dari kombinasi model ROP dengan safety stock untuk menghindari terjadinya kekurangan persediaan bahan baku. Dengan sampel produk gula, apabila stok gula telah mencapai 195 sak, maka sudah waktunya perusahaan untuk melakukan pengadaan kembali gula sebanyak 820 sak. Sementara untuk persediaan produk dengan sampel coca-cola PET 1500 ml dengan menggunakan service level 98% ialah apabila stock produk coca-cola PET 1500 ml telah mencapai 828 cases, maka sudah waktunya unit bagian produksi untuk melakukan kegiatan produksi kembali dengan jumlah produk mencapai 7431 cases. Hasil akhir dari keputusan yang didapat dengan menggunakan metode Lot Sizing diimplementasikan pada aplikasi E-SCM yang dapat mempermudah PT CCBI untuk melakukan transaksi dalam proses kegiatan supply chain management dengan pemasok dan pelanggan.