Identifikasi Jamur pada Apusan AC di Ruang Kelas S-1 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Abstract

Pendahuluan. Jamur pada udara dalam ruangan sering dikaitkan dengan buruknya ventilasi udara. Air Conditioner (AC) merupakan alat yang paling sering digunakan untuk memperbaiki ventilasi udara dalam ruangan. Jamur sering menempel pada debu di sela-sela AC sebagai bagian dari bioaerosol. Jamur dapat memicu timbulnya berbagai gejala dari yang ringan sampai penyakit yang mengancam jiwa. Hal ini sering dikaitkan dengan istilah Sick Building Syndrome. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai dan mengidentifikasi keberadaan jamur pada AC di seluruh ruang kelas S-1 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Metode. Penelitian dilakukan dengan mengambil apusan pada sela-sela AC. Identifikasi jamur dilakukan dengan uji KOH dan kultur pada media Saboraud Dextrose Agar selama 1-3 minggu. Hasil. Jamur diidentifikasi dari apusan permukaan AC di seluruh ruangan kelas mahasiswa S-1 FK USU dan didapati beberapa spesies jamur. Berikut adalah jamur yang diisolasi dari ruang kelas: Candida sp. (100%), Aspergillus sp. (15%), Fusarium sp. (11.5%), dan Mucor sp. (11.5%). Jamur yang paling banyak dijumpai adalah Candida sp.dan Aspergillus sp. Kesimpulan. Pada seluruh AC di ruang kelas mahasiswa S-1 Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara didapati berbagai macam jamur. Adanya jamur di udara dalam ruangan biasanya tidak bersifat pathogen, kecuali pada host dengan gangguan imun. Jamur yang teridentifikasi, semua termasuk jamur kontaminan yang banyak dijumpai di udara. Paparan terhadap jamur tersebut, tidak berdampak bagi host yang imunokompeten, tetapi dapat memicu reaksi alergi pada individu yang atopi.

Introduction. Fungi in indoor air is often associated with poor air ventilation. Air Conditioner (AC) is an instrument most commonly used to improve indoor air ventilation. Fungi are often attached to the dust on the inner surface of the AC as part of bioaerosol. Fungi can trigger various symptoms from mild to life threatening illness. This has been associated with the term “Sick Building Syndrome”. The purpose of the study was to evaluate and identify the fungal presence in the AC in all classrooms of S-1 Faculty of Medicine, University of North Sumatera. Methods. The experiment was started by taking swabs from the inner surface of AC. Fungal identification was done by KOH test and cultured on Saboraud Dextrose Agar for 1-3 weeks. Results. Fungi were identified from the AC’s surface swab in all classrooms of S-1 FK USU and several species of fungi were found. The following fungi isolated from indoor environment of the classrooms are: Candida sp. (100%), Aspergillus sp. (15%), Fusarium sp. (11.5%), and Mucor sp. (11.5%). The main fungal isolated were Candida sp. and Aspergillus sp. Conclusions. All of Air Conditioners in the classrooms of S-1 Faculty of Medicine, North Sumatera University contained many types of fungi. The presence of fungi in indoor air are usually not pathogenic except for immunocompromised host. The identified fungi is part of contaminant that commonly found in the air. The exposure of fungi doesn’t cause disease in immunocompetent host, but sometimes it may trigger allergic reaction in atopic individual.