Hubungan Tekanan Intraokular Dengan Uji Provokasi Water Drinking Test pada Penderita Suspek Glaukoma
View/ Open
Date
2019Author
Yuliani, Ayrika
Advisor(s)
Sari, Masitha Dewi
Metadata
Show full item recordAbstract
Purpose : To find out the peak of fluctuation in intra ocular pressure during the water drinking test which is posibility to be clinically applicable
Method: The study was done on 38 people (76 eyes) who came to the outpatient eye clinic of Sultan Sulaiman Serdang Bedagai Regional Hospital, North Sumatra, in period of February-July 2017. The period was carried out by examining intra ocular pressure in patients with suspected glaucoma by intervening in forced water drinking. Which is called provocation test for water drinking test.
Results: There were mean comparisons between men and women before and after WDT treatment in the right and left eye above 0.005. This means that there is no significant relationship where the value should be p <0.05. There were differences between the average intra ocular pressure in the right and left eye after receiving WDT treatment, where p. <0.05. There were differences among intra ocular pressure before treatment after receiving WDT treatment, at the 15th minute 'with 45', the 15th minute 'with 60', the 30th minute 'with 60'.
Conclusion: There is no difference in the average ratio between men and women before and after WDT, the results are not significant p <0.05. Pressure values on the right and left eyes after receiving WDT treatment which reached a peak in the first 15 minutes, and obtained p value of 0.0000. This is stated as significant where p value <0.005. Tujuan: Untuk mengetahui fluktuasi puncak tekanan intra okular selama tes water drinking test yang mana kemungkinan dapat diterapkan secara klinis.
Metode: Penelitian dilakukan pada 38 orang (76 mata) yang dating ke poli mata RSUD Sultan Sulaiman Serdang Bedagai, Sumatera Utara, periode Februari – Juli 2017. Dilakukan pemeriksaan tekanan intra okular pada pasien-pasien penderita suspek glaukoma dengan melakukan intervensi pemberian minum air paksa, yang disebut test provokasi water drinking test.
Hasil: Terdapat rerata perbandingan antara laki-laki dan perempuan pada sebelum dan sesudah perlakuan WDT pada mata kanan dan kiri di atas 0,005. Ini berarti menyatakan tidak ada hubungan signifikan dimana nilai seharusnya adalah p< 0,05. Terdapat ada perbedaan rata-rata tekanan intra okuli pada mata kanan dan kiri setelah mendapat perlakuan WDT, dimana p. < 0,05. Terdapat tekanan intra okuli yang berbeda sebelum perlakuan dengan setelah mendapat perlakuan WDT , pada menit ke 15’ dengan 45’, menit ke 15” dengan 60’, menit ke 30’ dengan 60’.
Kesimpulan: Tidak didapat perbedaan rata-rata perbandingan antara laki-laki dan perempuan sebelum dan sesudah perlakuan \WDT, terlihat hasilnya tidak signifikan p< 0,05
Nilai tekanan pada mata kanan dan kiri setelah mendapat perlakuan WDT yang mencapai puncak pada 15 menit pertama, dan didapat p value 0,0000. Ini dinyatakan signifikan dimana nilai p <0,005.
Collections
- Master Theses [143]