Show simple item record

dc.contributor.advisorSitorus, Rudolf
dc.contributor.advisorAbdillah, Wahyu
dc.contributor.authorSilvanus, Pius
dc.date.accessioned2019-11-19T04:45:15Z
dc.date.available2019-11-19T04:45:15Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/20700
dc.description.abstractChinese in Medan City had a long history journey in Medan’s development, so that it needed an effort to perpetuate and preserve them. According to Medan Central Statistic Board 2010, the Chinese were the third largest population in Medan – about 10.65 % after Javanese dan Tobanese. Because of that, the existence of culture riches need to be preserved so that it won’t be forgotten period by period. As we keep in mind that Medan City was one of the international tourist destination, it needed a museum – as said before – dedicated Medan’s mulitcultural life, especially Chinese people. What is expected by the designing of the museum, it’ll become Medan’s landmark, support local tourism or city center region, and also as a place to documentate in the same manner as the function of cultural museum itself. Besides that, it could enabled the citizen and local or international tourist to know more about Chinese culture in Medan.en_US
dc.description.abstractEtnis Tionghoa di Medan memiliki perjalanan sejarah yang panjang dalam perkembangan Kota Medan sehingga perlu ada suatu upaya mengabadikan dan melestarikannya. Menurut BPS Medan tahun 2010, etnis Tionghoa menempati urutan ke-3 sebesar 10.65 % setelah Jawa dan Toba. Dengan demikian, eksistensi kekayaan kultur perlu dilestarikan agar tidak dimakan oleh zaman. Mengingat keberadaan Kota Medan sebagai salah satu kota destinasi pariwisata internasional, maka diperlukan suatu museum – seperti telah disebutkan dalam latar belakang – mendedikasikan keberagaman etnis Kota Medan, khususnya etnis Tionghoa. Diharapkan dengan perancangan museum tersebut, menjadi landmark baru bagi masyarakat Kota Medan, menunjang pariwisata lokal maupun regio Pusat Kota, serta menjadi wahana pendokumentasian sebagaimana hakekat dari suatu museum kebudayaan. Disamping itu, diharapkan menambah wawasan tentang kebudayaan etnis Tionghoa di Kota Medan bagi masyarakatnya sendiri serta wisatawan lokal maupun asing.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectEtnis Tionghoaen_US
dc.subjectKulturen_US
dc.subjectPariwisataen_US
dc.subjectLandmarken_US
dc.subjectMuseumen_US
dc.subjectNeo-Vernakularen_US
dc.titleMedan Chinese Cultural Museum (Neo-Vernacular Architecture)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM090406042
dc.description.pages139 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record