Kejadian Blood Clot pada Tikus yang Mendapatkan COX-2 Selektif Inhibitor

Abstract

Stroke, infark miokard, emboli pulmonal (pulmonary emboli), trombosis vena dalam (deep vein thrombosis) merupakan manifestasi klinis dari blood clot yang merupakan penyebab kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas) yang terbesar di dunia. Celecoxib merupakan COX-2 selektif inhibitor yang lebih aman terhadap saluran cerna tetapi efek sampingnya dapat menyebabkan blood clot pada organ jantung, paru, hati dan ginjal. Pengujian kejadian blood clot dilakukan secara histopatologi dengan membandingkan jumlah trombus dengan jumlah pembuluh darah sehingga didapati persentase blood clot. Pengujian terhadap 28 ekor hewan percobaan tikus putih sehat (berat badan 150–200 gram). Hewan percobaan dibagi empat kelompok masing-masing 7 ekor : kelompok I diberi (akuades; 1 ml, plasebo), kelompok II (diklofenak 1 mg/kgbb), kelompok III (celecoxib; 1,4 mg/kgbb), dan kelompok IV (celecoxib; 7 mg/kgbb). Pada hari ke-10 hewan percobaan dibunuh untuk melihat ada tidaknya kejadian blood clot. Hasil penelitian diperoleh perbedaan persentase yang bermakna (P<0,05) pada kelompok III (celecoxib 1,4mg/kgbb) hanya pada organ ginjal (69,51±24,90%). Hal yang sama juga terjadi pada celecoxib (7mg/kgbb) yaitu terdapat perbedaan yang bermakna (P<0,05) pada organ jantung (86.7±22,8%), paru-paru (82,0±76,7%), dan ginjal (71,5±26,3%). Celecoxib dapat menyebabkan kejadian blood clot pada organ jantung, paru-paru, dan ginjal. Efek persentase kejadian blood clot setelah penggunaan celecoxib (1,4mg/kgbb) dan celecoxib (7mg/kgbb) lebih berbahaya dari pada diklofenak (1mg/kgbb) karena efek samping pada organ tikus lebih banyak.

Stroke, infark miokard, pulmonary emboli, deep vein thrombosis is the clinic manifestation of the blood clot, what are the biggest coused of the morbidity and mortality in the world. The celecoxib is COX-2 is the selective inhibitor what are more safety toward the digestion, but it’s side effect becaused of the blood clot of the heart, the lungs, the liver and the kidneys. The blood clot test done by histopatological with compared the some of thrombus with some of vein untill had received the blood clot percentage. Test toward 28 the healty experimental mouse (150–200 grams weight). The mouse experimental device to four groups, each 7 : group I gave (1ml aquadest, placebo), group II (1 mg/kg weight diclofenac), group III (1,4mg/kg weight celecoxib), and group IV (7 mg/kg weight celecoxib). At the 10 th day the mouse experimental killed refer to the creation of the blood clot. Result of the research received the percentage of difference that are significantly (P<0,05) for group III (1,4 mg/kg weight celecoxib) at the kidneys only (69,51±24,90%), the same cases also at the celecoxib (7 mg/kg weight) was received significance (P<0,05) at the heart (86.7±22,8%), the lungs (82,0±76,7%), and the kidneys (71,5±26,3%). The celecoxib could be caused the blood clot at the heart, the lungs, the liver and the kidneys. The percentage effect of the blood clot case after result the celecoxib (1,4 mg/kg weight), and the celecoxib (7 mg/kg weight) more dangerously than diclofenac (1 mg/kg weight) because the side effect at the mouse are more.