Analisis Pengaruh Kontribusi Emisi CO2 Menggunakan Mobile 6 Terhadap Kualitas Udara Ambien dari Sektor Transportasi di Ruas Jalan Gatot Subroto Kota Medan

Abstract

Emissions of motor vehicle increase the concentration of CO2 in atmosphere. The presence of CO2 in atmosphere as greenhouse gas can cause the climate change. If the concentration of carbon dioxide (CO2) is greater than 3% in the ambient air, it can be hazard for the public health. This study aims to determine the correlation and the influence between CO2 emissions on the volume of vehicles by using the equation Mobile 6 to the concentration of CO2 measured at Gatot Subroto Street Medan, and projected CO2 emissions by using the equation Mobile 6 in Medan for the next 10 years. The method used quantitative method that perform CO2 emissions calculations by using the equation Mobile 6 and perform data analysis with regression and correlation by using SPSS program version 17. The study was held over three (3) days in 6 (six) points along Gatot Subroto street. In one day, sampling occurs at 2 (two) points with 2 (two) time periods are morning and afternoon at each point. The collection of primary data in the form of motor vehicle volume and concentration of CO2 is measured using Carbon Dioxide Monitor. The highest CO2 concentration was in the intersection of Darussalam Street on average concentration of CO2 in the morning were 3.225 ppm and in the afternoon were 3.130 ppm. Based on the correlation test using SPSS program version 17, it obtained a strong correlation and unidirectional between CO2 emissions by using the Equation Mobile 6 against CO2 concentration in ambient air. The correlation result between CO2 emissions by using the Equation Mobile 6 against CO2 concentration in ambient air showed that, if CO2 emissions is high, then CO2 concentration will also high. The regression test result showed that in each addition of one CO2 emissions value, then CO2 concentration increased by 19.862 ppm. CO2 emissions in 2024 in Medan by using the Equation Mobile 6 is estimated at 1.479.470,83 tonnes of CO2 (gasoline vehicles) and 1.010.548,44 tonnes of CO2 (diesel vehicles).

Emisi kendaraan bermotor meningkatkan konsentrasi CO2 di atmosfer. Keberadaan CO2 di atmosfer sebagai salah satu gas rumah kaca dapat menyebabkan perubahan iklim. Jika konsentrasi karbon dioksida (CO2) lebih besar dari 3 % di udara ambien, maka dapat membahayakan kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara emisi CO2 dari volume kendaraan menggunakan persamaan Mobile 6 terhadap konsentrasi CO2 terukur di Jalan Gatot Subroto, serta memproyeksikan emisi CO2 menggunakan persamaan Mobile 6 di Kota Medan untuk 10 tahun ke depan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif yaitu melakukan perhitungan emisi CO2 menggunakan persamaan Mobile 6 dan melakukan analisis data dengan uji regresi dan korelasi menggunakan program SPSS Versi 17. Penelitian dilaksanakan selama 3 (tiga) hari di 6 (enam) titik sepanjang Jalan Gatot Subroto. Dalam satu hari dilakukan pengambilan sampel pada 2 (dua) titik dengan 2 (dua) periode waktu yaitu pagi dan siang hari di masing-masing titik. Pengumpulan data primer berupa volume kendaraan bermotor dan konsentrasi CO2 yang diukur menggunakan alat Carbon Dioxide Monitor. Konsentrasi CO2 yang tertinggi berada di Simpang Jalan Darussalam dengan rata-rata konsentrasi CO2 pada pagi hari sebesar 3.225 ppm dan siang hari sebesar 3.130 ppm. Berdasarkan uji korelasi menggunakan program SPSS Versi 17, diperoleh hubungan yang cukup kuat dan searah antara emisi CO2 menggunakan persamaan Mobile 6 terhadap konsentrasi CO2 di udara ambien. Hasil korelasi antara emisi CO2 menggunakan persamaan Mobile 6 terhadap konsentrasi CO2 di udara ambien menunjukkan bahwa jika beban emisi CO2 tinggi, maka konsentrasi CO2 juga tinggi. Hasil uji regresi diperoleh, bahwa setiap penambahan 1 nilai beban emisi CO2, maka terjadi peningkatan konsentrasi CO2 sebesar 19,862 ppm. Emisi CO2 pada tahun 2024 di Kota Medan dengan menggunakan persamaan Mobile 6 diperkirakan sebesar 1.479.470,83 ton CO2 (kendaraan bensin) dan 1.010.548,44 ton CO2 (kendaraan solar).