• Login
    View Item 
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Cultural Sciences
    • Department of History
    • Undergraduate Theses
    • View Item
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Cultural Sciences
    • Department of History
    • Undergraduate Theses
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Lapangan Merdeka Pematang Siantar Tahun 1957-2004 (Suatu Tinjauan Historis)

    View/Open
    fulltext (1.872Mb)
    Date
    2016
    Author
    Simbolon, Jefri
    Advisor(s)
    Timbun
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Lapangan Merdeka Pematang Siantar merupakan salah satu peninggalan Kolonial Belanda. Lapangan ini mulai berkembang dan dibenahi seiring dengan masuknya perkebunan ke Simalungun dan Pematang Siantar dijadikan sebagai gemeente dan pusat controleur Belanda pada tahun 1907. Lapangan ini dijadikan esplenade (alun-alun kota) setelah kantor gemeente selesai dibangun tepat di depan lapangan pada tahun 1920. Lapangan yang berada di pusat kota ini juga berfungsi sebagai tempat upacara dan kegiatan hari besar pemerintah Belanda. Pada masa mempertahankan kemerdekaan, Belanda berusaha merebut kembali kekuasaan di Pematang Siantar dan menjadikan Siantar Hotel yang berada di belakang lapangan sebagai markas. Lapangan ini juga dijadikan Belanda sebagai salah satu basis pertahanan dengan membangun bungker di bawahnya dan menghubungkan Siantar Hotel dengan Pabrik Es. Pada peristiwa Siantar Hotel 15 Oktober 1945 dan Agresi Militer II tahun 1948, lapangan ini menjadi salah satu medan pertempuran antara TRI dan pasukan Belanda. Setelah pemerintahan daerah kembali berjalan, Lapangan Merdeka tetap difungsikan sebagai tempat upacara dan kegiatan lainnya. Akan tetapi, Lapangan Merdeka mulai mengalami perubahan pasca otonomi daerah tahun 1957 dan terjadinya perkembangan pesat kota Pematang Siantar pada tahun 1960. Perubahan tersebut mulai dari fungsinya yang menjadi hutan kota, dikomersilkan hingga sebagai lokasi prostitusi tanpa market place. Faktor-faktor perubahan berasal dari pemerintah, pihak pengelola, masyarakat dan oknum tertentu. Demikianlah penulis mencoba menggambarkan Lapangan Merdeka pada tahun 1957-2004 terkait perubahan fungsi dan pemanfaatannya ditinjau dari segi historis. Penulis berkeyakinan bahwa Lapangan Merdeka sebagai salah satu warisan sejarah dan budaya di Pematang Siantar memiliki sejarah cukup panjang yang mendampingi perkembangan kota Pematang Siantar. Oleh karena itu, pengenalan, pembenahan dan pelestarian diperlukan baik dari pemerintah maupun masyarakat, guna menjaga salah satu warisan yang kedepannya bisa menceritakan keadaan kota Pematang Siantar di masa dahulu.
    URI
    http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/2088
    Collections
    • Undergraduate Theses [353]

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara - 2025

    Universitas Sumatera Utara

    Perpustakaan

    Resource Guide

    Katalog Perpustakaan

    Journal Elektronik Berlangganan

    Buku Elektronik Berlangganan

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of USU-IRCommunities & CollectionsBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit DateThis CollectionBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit Date

    My Account

    LoginRegister

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara - 2025

    Universitas Sumatera Utara

    Perpustakaan

    Resource Guide

    Katalog Perpustakaan

    Journal Elektronik Berlangganan

    Buku Elektronik Berlangganan

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV