Model Pengukuran Kinerja Logistik Ditinjau dari Kompetensi Sumber Daya Manusia, Infrastruktur dan Regulasi

Abstract

The success of a manufacturing company in obtaining cutomer orders depend on the quality of service that the company provides. A manufacturing company therefore, should be able to manage the whole resources needed to run the production process, including to carry out the logistic system for raw materials and component parts of its products. Logistics sub-system as an integral part of the supply chain in its implementation face many obstacles that make its performance low. Many researches has been carried out to find the method of improving logistic system performance most of the researches focused on human resource services improvement while other factors are still rarely studied. This research was conducted to measure the impact of three variables human resource, infrastructure and regulation partially and compositely on logistic performance ina convection manufacturing industry in North Sumatra, Riau and West Sumatra Provinces. The variable of competence human resource is measured in terms of knowledge, skill and attitude indicators. The results of this study show that the three variables of human resources, infrastructure and regulations partially and compositely have a significant effect the logistic performance where a human resource has the strongest effect on the performance. It means that the human resource improvement is more sensitive to improve the logistic performance compare to the other two variables infrastructure and regulation. Meanwhile, the three variables are also have a significant dependency characteristic one to another.

Keberhasilan perusahaan manufaktur dalam mendapatkan pesanan pelanggan tergantung pada kualitas layanan yang diberikan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan manufaktur harus dapat mengelola seluruh sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan proses produksi, termasuk pelaksanakan sistem logistik untuk mendapatkan bahan baku dan bagian komponen produk lainnya. Sub-sistem logistik sebagai bagian integral dari rantai pasok dalam implementasinya menemukan banyak kendala yang membuat kinerjanya menjadi rendah. Banyak penelitian telah dilakukan untuk menemukan metode peningkatan kinerja logistik, sebagian besar penelitian berfokus pada peningkatan layanan sumber daya manusia, sementara faktor lain masih jarang dipelajari. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur dampak dari tiga variabel sumber daya manusia, infrastruktur dan regulasi secara parsial dan komposit terhadap kinerja logistik dalam industri manufaktur konveksi di Provinsi Sumatera Utara, Riau, dan Sumatera Barat. Variabel kompetensi sumber daya manusia diukur dari indikator pengetahuan, keterampilan dan sikap. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga variabel sumber daya manusia, infrastruktur, regulasi secara parsial dan komposit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja logistik dimana sumber daya manusia memiliki pengaruh paling kuat terhadap kinerja. Ini berarti bahwa peningkatan sumber daya manusia lebih sensitif untuk meningkatkan kinerja logistik dibandingkan dengan dua variabel infrastruktur dan regulasi lainnya. Sementara itu, ketiga variabel tersebut juga memiliki karakteristik ketergantungan yang signifikan satu sama lain.