Regulasi Emosi Pada Istri Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga Keluarga Kristen dalam Menjalani Fase-fase Forgiveness

Abstract

Cases of domestic violence increased year by years, nearly 50% of the cases were Christian family wives. The principle of Christian marriage is no divorce except by death. This study aims to examine the dynamics of emotional regulation on the wives of victims of violence in Christian households in undergoing forgiveness phases with a qualitative approach and three participants. There are five emotional regulation strategies: situation selection, situation modification, attention deployment, cognitive change and response modulation. There are four forgiveness phases: uncovering, decision, works and deepening. The results showed that all three participants underwent the four phases of forgiveness in the same direction, as well as experiencing repetition in the work and deepening phases. In undergoing each phase of forgiveness, they use the five or part of the emotional regulation strategy in the same direction or back and forth. The most of emotional regulation strategy used to achieve forgiveness are cognitive change by reappraisal their suffering through studying God’s words of forgiveness and response modulation by still loved their husband and mother in law and pray for them, also become good wife and mother.

Kasus kekerasan dalam rumah tangga meningkat dari tahun ke tahun, hampir 50% dari kasus tersebut adalah istri keluarga Kristen. Prinsip pernikahan Kristen tidak ada perceraian kecuali oleh kematian. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dinamika regulasi emosi pada istri korban kekerasan dalam rumah tangga keluarga Kristen dalam menjalani fase-fase forgiveness dengan pendekatan kualitatif menggunakan tiga orang partisipan. Ada lima strategi regulasi emosi yaitu situation selection, situation modification, attentional deployment, cognitive change dan response modulation. Empat fase forgiveness yaitu uncovering, decision, works dan deepening. Hasil penelitian menunjukkan ketiga partisipan menjalani keempat fase forgiveness secara searah, serta mengalami pengulangan dalam menjalani fase works dan fase deepening. Di setiap fase forgiveness, mereka menggunakan kelima atau sebagian strategi regulasi emosi secara searah atau dua arah. Strategi regulasi emosi yang utama untuk mencapai forgiveness adalah cognitive change dengan melakukan reappraisal terhadap penderitaannya melalui pendalaman akan firman Tuhan tentang forgiveness, dan dilanjutkan dengan melakukan response modulation yaitu tetap mengasihi suami atau mertua, dan mendoakannya serta melakukan peran sebagai istri dan ibu yang baik.