Kajian Antisipasi Bencana Banjir pada Wilayah Pertanian Daerah Aliran Sungai Ular dengan Pendekatan Geospasial
View/ Open
Date
2016Author
Arselan, Ahmad
Advisor(s)
Nasution, Zulkifli
Supriadi
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia is a country which extremely vulnerable to the natural disasters, one of it is flood hazard. Flood hazard in coastal areas can cause damage in agricultures and increase plant disease. Flood hazard can influence the food security because by reducing the produce of food because of destruction of the agriculture area and fisheries. Therefore, it needs efford to develop the anticipation ability in facing flood hazard to reduce the bad impact of flood. This research is descriptive quantitative include the analysis of the potential vulnerability floodi in agricultural areas and implement the anticipation in agricultural areas the vulnerable of flood hazard. Mapping the distribution of flood hazard area in Ular Watershed by using Geographic Information System technology with overlay method such as rainfall map, geomorphology map, land use map and flooded map. Based on the research results, Ular Watershed dominated by moderate flood vulnerability level on agricultural areas wich area 7,797.16 ha (79,63%). High flood vulnerability level on agricultural areas covering 1,105.56 ha (11.29%). Low flood vulnerability level on agricultural areas which area of 855.96 hectares, (8.74%), and secure flood vulnerability level on agricultural on agricultural areas is an area of 33.30 ha (0.34%). Farmers realized that the area they live for and used is the flood vulnerability hazard areas. Anticipation effords that have been done by the farmers, such as; (1) Build dams and embangment, (2) choosing the type of plants and cropping patterns, and (3) save money to anticipated the impact of flood hazard. Indonesia merupakan negara yang sangat rawan akan berbagai bencana alam, salah satunya adalah banjir. Banjir pada kawasan pesisir dapat menyebabkan kerusakan tanaman, dan meningkatnya penyakit terhadap tanaman. Kejadian banjir berpotensi mengganggu ketahanan pangan dengan berkurangnya produksi tanaman pangan karena rusaknya kawasan pertanian dan perikanan. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mengembangkan kemampuan antisipasi dalam menghadapi bencana banjir agar mengurangi dampak buruk banjir. Penelitian inibersifat deskriptif kuantitatif mencakup analisis potensi kerawanan banjir pada lahan pertanian dan penerapan bentuk antisipasi pada wilayah pertanian yang rawan terkena bencana banjir. pemetaaan sebaran daerah rawan banjir di Daerah Aliran Sungai Ular dengan memanfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografi dengan metode overlay peta curah hujan, peta geomorfologi, peta penggunaan tanah dan peta kejadian banjir. Berdasarkan hasil penelitian, DAS Ular didominasi oleh kelas kerawanan sedang dengan luas 7.797,16 ha (79,63%). Wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi seluas 1.105,56 ha (11,29%). Untuk tingkat kerawanan rendah pada lahan pertanian adalah seluas 855,96 hektar atau 8,74%, dan tingkat kerawanan Aman pada lahan pertanian adalah seluas 33,30 hektar atau 0,34%.Petani telah menyadari bahwa daerah yang mereka huni dan usahakan adalah daerah rawan banjir. Usaha antisipasi terhadap bencana banjir yang sudah dilakukan oleh petani antara lain: (1) Membangun bendungan dan tanggul disempadan Sungai Ular, (2) pemilihan jenis dan pola tanam, dan (3) menyiapkan dana untuk antisipasi kerugian karena banjir.