Analisis Musikal dan Tekstual Talibun pada Upacara Adat Pernikahan Suku Pesisir di Kota Sibolga
View/ Open
Date
2018Author
Putra, Erwien Prasaja
Advisor(s)
Takari, Muhammad
Netrirosa, Arifni
Metadata
Show full item recordAbstract
Skripsi ini berjudul Analisis Musikal Dan Tekstual Talibun Pada Upacara Adat Pernikahan Suku Pesisir Di Kota Sibolga. Talibun adalah nyanyian masyarakat Suku Pesisir di Kota Sibolga yang berbentuk pantun berkait (berkaitan dari paragraf satu dengan paragraf berikutnya) yang berisikan nasihat-nasihat kehidupan kepada sepasang pengantin dalam menjalani rumah tangga nanti. Nasihat-nasihat tersebut diambil dari pengalaman dan proses kehidupan masyarakat Suku Pesisir dalam berumah tangga. Nyanyian ini disajikan di depan kedua pengantin di malam hari acara pernikahan, yaitu setelah penyajian tari adat beberapa babak. Nyanyian ini disajikan tanpa iringan musik (a capella). Penyajinya adalah 2 orang laki-laki atau lebih dengan teknik penyajian yang bergantian. Biasanya setiap penyaji menyanyikan 1 sampai 8 bait pantun.
Penelitian ini menggunakan dua teori utama. Pertama, teori semiotik yang dikemukakan oleh Abdul Latiff Abu Bakar yaitu teori mengenai lambang yang dikomunikasikan terutama lewat teks lagu. Kedua, teori weighted scale yang dikemukakan oleh William P. Malm yaitu teori bobot tangga nada yang mendeskripsikan melodi melalui tangga nada, nada dasar, wilayah nada, jumlah nada, jumlah interval, pola kadensa, formula melodik dan kontur.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dikemukakan oleh Burhan Bungin yaitu penelitian deskriptif analisis yang lebih menonjolkan proses makna informasi yang diperoleh dari narasumber dan lapangan. Penelitian ini melakukan proses kerja: studi pustaka, penelitian lapangan (observasi, wawancara dan perekaman/dokumentasi) dan kerja laboratorium. Penelitian ini berpusat pada pendapat para informan dalam konteks studi emik, namun tetap melalui penafsiran-penafsiran ilmiah dalam konteks studi etik.
Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah: (1) Teks talibun merupakan teks yang dinyanyikan oleh penyaji talibun dalam bahasa Pesisir secara spontan. Teks disajikan dalam bentuk pantun yang terdiri dari sampiran dan isi. (2) Struktur melodi talibun berbentuk stropik yaitu melodi yang sama atau hampir sama dan menggunakan teks yang baru dan berbeda-beda. (3) Talibun dikategorikan musik logogenik yaitu nyanyian yang mengutamakan teks/lirik lagu daripada melodi lagu. (4) Tangga nada talibun digolongkan ke dalam heptatonik (tujuh nada). Ritme talibun menggunakan free meter.
Collections
- Undergraduate Theses [294]