dc.contributor.advisor | Napitupulu, Farel H. | |
dc.contributor.advisor | Ambarita, Himsar | |
dc.contributor.author | Sitorus, Tulus Burhanuddin | |
dc.date.accessioned | 2019-12-03T02:35:45Z | |
dc.date.available | 2019-12-03T02:35:45Z | |
dc.date.issued | 2017 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/21509 | |
dc.description.abstract | Indonesia memiliki potensi berlimpah energi surya karena lokasinya berada di garis
khatulistiwa 6°N dan 11°N serta di antara 95°E dan 141°E. Sebagian besar wilayah
Indonesia mendapat radiasi cukup besar dengan rata-rata intensitas radiasi matahari
yang jatuh di permukaan bumi Indonesia adalah 4 kWh/m2. Bila kondisi langit cerah
maka energi matahari total di wilayah Indonesia dapat berkisar 16.000 -18.000
kJ/m2/hari, berdasarkan hasil pengukuran dan prediksi.
Salah satu aplikasi pemanfaatan energi surya untuk sistem pendinginan adalah mesin
pendingin adsorpsi. Dibandingkan dengan sistem kompresi uap mekanik maka sistem
pendingin adsorpsi memiliki manfaat hemat energi karena didukung oleh sumber
panas dari energi terbarukan, pengontrolan yang sederhana, tidak menimbulkan
keributan, non korosif, ramah lingkungan dan biaya operasi yang lebih murah.
Hingga saat ini dapat dikatakan bahwa penelitian tentang mesin pendingin adsorpsi
yang digerakkan oleh tenaga surya masih jarang di Indonesia.
Penelitian disertasi ini mengkaji kinerja dari mesin pendingin adsorpsi tenaga surya
yang menggunakan adsorben alternatif yaitu alumina aktif (molecular sieve 13X),
campuran alumina aktif-karbon aktif butiran dan karbon aktif butiran dari cangkang
kelapa produksi lokal. Selama ini penelitian di luar negeri umumnya menggunakan
adsorben karbon aktif komersial yang harganya cukup mahal dan tidak ekonomis.
Perlu diketahui bahwa berdasarkan penelaahan yang telah dilakukan, belum ada
publikasi mengenai penelitian mesin pendingin adsorpsi tenaga surya yang
menggunakan alumina aktif dan campurannya sebagai adsorben. Pada penelitian ini
digunakan tipe kolektor surya plat datar yang memiliki luas penampang 0,25 m2 dan
kemiringan sudut 30o. Dari hasil pengujian dan perhitungan diperoleh nilai efisiensi
maksimum kolektor surya sebesar 65,92% saat intensitas radiasi maksimum 989,73
W/m2. Sedangkan nilai COP maksimum diperoleh 0.1276 dan nilai SCP maksimum
diperoleh 36,115 W/kg. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa sistem pasangan
adsorpsi alternatif yang diuji ini dapat membuat proses pendinginan yang
menghasilkan temperatur evaporator minimum sebesar 2,81°C dengan sumber energi
panas yang memiliki rentang temperatur berkisar 80°C - 105oC. Dari hasil pengujian
dan analisa diperoleh bahwa parameter utama yang mempengaruhi kinerja mesin
pendingin adsorpsi tenaga surya diantaranya radiasi matahari total dan performansi
kolektor. Hal utama yang dapat disimpulkan pada penelitian ini adalah bahwa dengan
menggunakan adsorben alternatif yaitu alumina aktif, campuran dan karbon aktif
butiran dari cangkang kelapa produk lokal, efek pendinginan (cooling effect) dapat
dihasilkan oleh mesin pendingin adsorpsi tenaga surya sesuai kondisi cuaca di kota
Medan. | en_US |
dc.description.abstract | Indonesia has abundant potential of solar energy because its location is on the
equator line between 6°N and 11°N latitudes and in between 95°E and 141°E
longitudes. Most of the Indonesian area gets enough radiation with the average of the
solar radiation intensity falling on the surface of the earth Indonesia is 4 kWh.m-2.
Based on clear sky conditions that total solar energy in Indonesian archipelagos can
range from 16000 to 18000 kJ.m-2.day-1, according to measurements and predictions.
One application of solar energy utilization for refrigeration system is a solar
adsorption refrigerator. In comparison with mechanical vapor compression systems,
adsorption refrigerator systems have the benefits of energy saving if powered by
waste heat or solar energy, and controlled by simpler, noiseless, non-corrosive, and
environmentally friendly with lower operation costs. It could be argued that research
on solar adsorption refrigerator are still rare in Indonesia.
This study investigates the performance of a solar adsorption refrigerator using
activated alumina (molecular sieve 13X) and granular activated carbon of coconut
shell made in Indonesia as adsorbents. To the best of our knowledge, no similar
research using adsorbent of activated alumina in a solar adsorption refrigerator has
been conducted.
The experiments were carried out for 24-hour. The refrigeration was completed
during seven cycles with varying weather conditions. A flat plate type collector was
used with an area of 0.25 m2 and tilt angle of 30o.
Theoretical calculations show that, the maximum collector efficiency is 65.92% when
the maximum solar radiation obtained is 989.73 W/m2. In this research, the maximum
value of COP is 0.1276 and the maximum value of SCP obtained is 36.115 W/kg. The
experiment results show that the adsorption pair system can deliver an evaporator
temperature of about 2.81°C and the cooling load can be achieved by a heat source
with a temperature range of 80°C and 105oC.
The main parameters that affect the performance of solar adsorption refrigerator are
total solar radiation and collector performance. The main conclusion that can be
drawn here is that by using activated alumina and granular activated carbon of
coconut shell made in Indonesia as adsorbents, a cooling effect can be produced in a
solar adsorption refrigerator according to weather in Medan city. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Adsorben Alternatif | en_US |
dc.subject | Siklus Adsorpsi | en_US |
dc.subject | Karakteristik Mesin Pendingin | en_US |
dc.title | Mesin Pendingin Siklus Adsorpsi Tenaga Surya dengan Menggunakan Adsorben Alternatif dan Adsorbat Metanol | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM108112002 | |
dc.description.pages | 162 Halaman | en_US |
dc.description.type | Disertasi Doktor | en_US |