dc.description.abstract | Sejak diberlakukannya otonomi daerah, Pemerintah Daerah dituntut untuk lebih
meningkatkan kemampuan keuangannya, sehingga mampu membiayai kegiatan
pembangunan di daerahnya sendiri. Pemerintah Kabupaten Aceh Barat memiliki
sebuah Mall yang merupakan aset daerah. Selama ini gedung Mall tersebut tidak
terawat dengan baik, bangunan tersebut belum mampu menghasilkan Pendapatan Asli
Daerah secara maksimal dari sektor sewa gedung. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan rendahnya mutu sistem
perawatan gedung Mall Meulaboh, dan faktor-faktor yang efektif untuk mendukung
diberlakukannya sistem perawatan yang efektif serta merumuskan SOP yang efektif
dalam mendukung pelaksanaan sistem tersebut.
Data penelitian dikumpulkan melalui kuisioner dokumentasi dan wawancara
dengan jumlah sampel 40 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan gedung Mall Meulaboh
tidak berjalan baik. Variabel dalam penelitian ini yang yaitu Anggaran Biaya, Sumber
Daya Manusia, Ketersedian Bahan dan Penjadwalan Pemeliharaan tidak berpengaruh
signifikan terhadap Mutu Pemeliharaan.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa dari 4 variabel
yang dianalisa dan diteliti tidak signifikan, diharapkan bagi peneliti berikutnya agar
dapat memasukkan variabel budaya dan pengawasan. Bagi pengelola gedung
mungkin dapat memperhatikan budaya pegawai yang selama ini mungkin tidak
mendapat perhatian khusus, dan pengawasan yang yang melekat bagi pengelolaan
gedung Mall Meulaboh. | en_US |