Show simple item record

dc.contributor.advisorNandi
dc.contributor.authorSyahgustia, Dinda Nuri
dc.date.accessioned2019-12-04T01:58:46Z
dc.date.available2019-12-04T01:58:46Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/21578
dc.description.abstractSkripsi ini membahas tentang analisis penggunaan dan nuansa makna pada verba Shimeru dan Tojiru. Di dalam bahasa Jepang terdapat banyak kata yang memiliki makna yang sama. Dua buah kata atau lebih yang mempunyai makna yang sama, bisa dikatakan sebagai kata yang bersinonim. Dalam semantik dua buah ujaran yang bersinonim tidak akan sama persis. Hal ini terjadi karena berbagai faktor, diantaranya nuansa makna. Misalnya pada kata shimeru dan tojiru dalam bahasa Jepang memiliki makna “menutup”, karena ada kemiripan makna maka disebut bersionim. Akan tetapi, meskipun bersinonim, hanya pada konteks tertentu saja, karena tidak ada sinonim yang semuanya sama persis, dalam konteks atau situasi tertentu pasti akan ditemukan suatu perbedaannya meskipun sedikit. Hal ini membuat kesulitan mahasiswa Bahasa Jepang mengalami kesulitan dalam membedakannya Tujuannya untuk membantu mahasiswa Bahasa Jepang dengan cara mendeskripsikan fungsi dan makna verba shimeru dan tojiru dalam kalimat Bahasa Jepang. Selain itu untuk mendeskripsikan perbedaan nuansa makna pada verba shimeru dan tojiru. Disini teori yang diguakan adalah teori semantik. Semantik adalah ilmu tentang makna atau tentang arti. Teori makna yang digunakan adalah teori kontekstual yaitu makna sebuah leksem atau kata yang berada dalam satu konteks dan makna konteks dikaitkan dengan situasinya, yaitu waktu, tempa dan lingkungan penggunaan bahasa itu. Dan juga digunakan teori fungsi yaitu hubungan antarsatu satuan dengan unsur-unsur gramatikal. leksikal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk membuat gamabaran sistematis, factual, dan akurat mengenai fakta-fakta yang ada. Dan metode penelitian pustaka yaitu teknik mengumpulkan yang dilakukan dengan cara mengumpulakan buku-buku atau artikel yang ada hubungannya dengan topic pembahasan penelitian. Untuk masing-masing verba omou dan tojiru dibahas 5 kalimat yang terdapat dalam novel yang berjudul Ayakashi Onsen gai, Aki Kuni dan Destiny berdasarkan teori yang dikemukakan oleh beberapa pakar linguistik yang berkaitan dengan verba tersebut. Diantaranya Menurut Morita (1962:448)dan Ueda (1988:1022), verba shimeru menyatakan aktivitas menutup pintu dan jendela yang semula terbuka menjadi tertutup. Menurut Ueda (1998:1210) verba tojiru bermakna “Menutup, menguncup, memejamkan, pindah bergerak dan menutupi atau mengambil tempat sehingga bagian benda yang tertutup itu tidak terlihat dan tidak dapat dilalui atau perbuatanyang menimbulkan terjadinya hal semacam itu“. Verba tojiru juga digunakan untuk menyatakan tertutupnya suatu benda secara otomatis. Contoh Shimeru 1) 店員が店を閉めていたとき、突然ダイナマイトのような爆発物を持 った男が押し入る。 2) 部屋の中にいるのならドアが閉まっているはずだ。 Tojiru 1) 限界が来た花梨もゴーニャの寝顔を見ながら腕を枕にし、瞼がゆっ くりと閉じていき夢の世界へと落ちていった。 2) 一人になったその部屋で、男は瞳を軽く閉じる。 Pada kalimat (1) dan (2) verba shimeru sudah tepat. Menurut Ueda dan morita verba shimeru menyatakan aktivitas menutup pintu dan jendela yang semula terbuka menjadi tertutup. Pada kalimat (1) dan (2) verba tojiru sudah tepat. Menurut Ueda verba tojiru bermakna “Menutup, menguncup, memejamkan, pindah bergerak dan menutupi atau mengambil tempat sehingga bagian benda yang tertutup itu tidak terlihat dan tidak dapat dilalui atau perbuatanyang menimbulkan terjadinya hal semacam itu“.Verba tojiru juga digunakan untuk menyatakan tertutupnya suatu benda secara otomatis. Hasil yang didapat bahwa sanya verba shimeru dan tojiru memiliki persamaan yaitu Verba shimeru dan tojiru sama-sama digunakan untuk jenis obyek yang apabila ditutup menjadi tidak dapat dilalui dan tidak terlihat dari luar. Keduanya juga bisa digunakan untuk menyatakan aktivitas menutup sesuatu dengan penutupnya. Verba shimeru dan tojiru dapat dipakai untuk menyatakan aktivitas menghentikan atau menutup usaha niaga. Tetapi perbedaannya shimeru bisa berarti tutup selamanya atau yang bisa dapat di buka kembali. Selain itu juga terdapat perbedaan dari verba shimeru dan tojiru yaitu Shimeru hanya mempunyai satu padanan arti saja dalam bahasa Indonesia, yaitu ’menutup’. Sedangkan tojiru bisa bermakna ’menutup, memejamkan, menguncup, selesai dan diam’ dalam bahasa Indonesia. Jenis obyek yang dapat digunakan oleh verba shimeru adalah benda yang proses menutupnya tidak otomatis atau membutuhkan peran subyek (manusia), dan tidak bisa digunakan untuk anggota badan. Sementara tojiru bisa menggunakan jenis obyek yang menutupnya otomatis maupun dengan bantuan subyek. Selain itu, bisa juga digunakan untuk jenis obyek yang berupa anggota badan, seperti mata dan mulut. Jenis verba shimeru adalah verba transitif (tadooshi), yaitu jenis verba yang membutuhkan obyek dan sebagian besar menyatakan kegiatan. Sedangkan verba tojiru termasuk verba transitif (tadooshi) dan juga verba intransitif (jidooshi), sehingga bisa menyatakan kegiatan maupun keadaan. Verba shimeru juga dapat digunakan untuk ungkapan yang bermakna tidak mudah percaya. Dalam situasi dan kondisi terentu verba shimeru dan tojiru dapat saling menggantikan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectVerba Shimeruen_US
dc.subjectVerba Tojiruen_US
dc.titleAnalisis Penggunaan dan Nuansa Makna Verba Simeru dan Tojiru dalam Novel Destinyen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM170722026
dc.description.pages73 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record