Pengaruh Jumlah Sel Kumulus, Ekspresi Reseptor LH, Caspase 3 dan p53 pada Bermacam Pola Sel Kumulus Terhadap Keberhasilan Maturasi Oosit Pada Proses In Vitro Maturasi yang Dilakukan Vitrifikasi

Abstract

Objective: to analyze the influence of the number of cumulus cell and the expression of LH receptor, caspase 3, p53 on the success in oocyte maturation in the process of in vitro maturation after vitrification. Method: The research used experimental study was conducted in the Gladiol Infertility Clinic laboratory, Magelang, Central Java, Indonesia. The research subjects were 60 oocyte of germinal vesicle stadium of cows (Bos taurus), divided into two groups: control group consisted of non-vitrified oocyte and exposure group consisted of vitrified oocyte (30% of v/v ethylene glycol, 18% of w/v Ficoll-0, and 0.3 M sucrose). Oocyte was divided into 3 groups, based on the cells pattern of oocyte cumulus in the germinal vesicle stadium of 2 - 8 mm with three layers of cumulus cells: (A) all cumulus cells (100%) which mostly covered oocyte, (B) almost all cumulus cells (>50%) covered oocyte, and (C) some of cumulus cells (<50%) covered oocyte. Then, the examination of the number of cumulus cells, using neubauwer calculating room and the expression of LH receptor, caspase 3, and p53 with immunohistochemical method, was done. After that, ivm were performed and their development were evaluated in 24 hours. Its maturation quality was assessed by the appearance of the first plar body (1PB) Result: The average number of cumulus cells in the group A, 1.776.470 nonvitrified and 1.447.058 in vitrified, group B 1.573.333 non-vitrified and 1.333.333 vitrified, group C 1.323.076 non-vitrified and 1.046.153 vitrified, Statistically, number of cumulus cells had no significant with maturity (p> 0.05). The average number expression of LH receptor in the group A 88,78% non-vitrified and 83,20% in vitrified, group B 93,89% non-vitrified and 79,71% vitrified, group C 88,19% non-vitrified and 71,12% vitrified, Statistically, expression of LH receptor had no significant correlation with maturity (p>0.05). The average number expression of caspase 3 in the group A 5,03% non-vitrified and 16,92% in vitrified, group B 6,06% non-vitrified and 20,94% vitrified, group C 12,43% nonvitrified and 28.16% vitrified, Statistically, expression of caspase 3 had significant correlation with maturity (p<0.05). The average number expression of p53 in the group A 0,91% non-vitrified and 2,56% in vitrified, group B 1,12% non-vitrified and 2,89% vitrified, group C 2,30% non-vitrified and 2.89% vitrified, Statistically, expression of p53 had significant correlation with maturity (p<0.05). The next step, based on statistical test obtainable logistic equation as a model the probability of success oocyte maturation in the process of in vitro maturation after vitrification, based on non-vitrified caspase 3 expression value. Conclusion: The expression of caspase 3 and p53 determined the success in oocyte maturation in the process of ivm after the vitrification. The correlation between non-vitrified caspase 3 expression with maturity can be a maturation predictor in vitrified oocyte.

Tujuan: Menganalisa pengaruh jumlah sel kumulus, ekspresi reseptor LH, caspase 3, dan p53 terhadap keberhasilan maturasi oosit pada proses in vitro maturasi yang dilakukan vitrifikasi. Metode: penelitian eksperimental dilakukan di Laboratorium Klinik Infertilitas Gladiol Magelang, Jawa Tengah, Indonesia, Subjek penelitian ini adalah 60 oosit stadium germinal vesikel dari sapi (Bos taurus), dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu: kelompok kontrol yaitu oosit yang tidak dilakukan vitrifikasi sedangkan kelompok terpapar yaitu oosit yang divitrifikasi. Oosit dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan pola sel kumulus oosit pada stadium germinal vesicle 2 - 8 mm dengan tiga lapis sel kumulus, kelompok (A) Sel kumulus yang seluruhnya 100%) menutupi oosit, (B) Sel kumulus yang sebahagian besar (>50%) menutupi oosit, (C) Sel kumulus yang sebahagian kecil (<50%) menutupi oosit. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan jumlah sel kumulus dengan mengunakan kamar hitung neubauwer dan ekspresi reseptor LH, caspase 3 dan p53 dengan metode immunohistokimia. Selanjutnya ketiga kelompok dilakukan IVM (TCM ditambah HMG 0,1 IU/mL ditambah Folicel Fluid 10%), dinilai perkembangannya selama 24 jam. Dinilai kualitas pematangannya dengan munculnya polar body pertama (1PB), Hasil: Jumlah rata-rata jumlah sel kumulus pada kelompok A 1.776.470 tidak dilakukan vitrifikasi dan 1.447.058 dilakukan vitrifikasi, kelompok B 1.573.333 tidak dilakukan vitrifikasi dan, 1.333.333 dilakukan vitrifikasi, kelompok C 1.323.076 tidak dilakukan vitrifikasi dan 1.046.153 dilakukan vitrifikasi, Jumlah sel kumulus secara statistik tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan maturasi (p>0,05). Jumlah rata-rata ekspresi reseptor LH pada kelompok A 88,76% tidak dilakukan vitrifikasi dan, 83,20% dilakukan vitrifikasi, kelompok B 93,89% tidak dilakukan vitrifikasi dan, 79,71% dilakukan vitrifikasi, kelompok C 88,19% tidak dilakukan vitrifikasi dan, 71,12% dilakukan vitrifikasi, Ekspresi reseptor LH secara statistik tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan maturasi (p>0,05). Jumlah rata-rata ekspresi Caspase 3 pada kelompok A 5,034 % tidak dilakukan vitrifikasi dan, 16,926 % dilakukan vitrifikasi, kelompok B 6,066 % tidak dilakukan vitrifikasi dan, 20,949 % dilakukan vitrifikasi, kelompok C 12,436 % tidak dilakukan vitrifikasi dan, 26,166 % dilakukan vitrifikasi. Ekspresi caspase 3 secara statistik mempunyai hubungan yang signifikan (p<0,05) dengan maturasi. Jumlah rata-rata ekspresi p53 pada kelompok A 0,91% tidak dilakukan vitrifikasi dan, 2,56% dilakukan vitrifikasi, kelompok B 1,12% tidak dilakukan vitrifikasi dan 2,89%, dilakukan vitrifikasi, kelompok C 2,30% tidak dilakukan vitrifikasi dan 2,89% tidak dilakukan vitrifikasi. Ekspresi p53 secara statistik mempunyai hubungan yang signifikan (p<0,05) dengan maturasi. Selanjutnya berdasarkan uji statistik diperoleh persamaan logistic sebagai Model probabilitas keberhasilan maturasi oosit pada proses in vitro maturasi dilakukan vitrifikasi berdasarkan diketahui nilai ekspresi caspase 3 tidak dilakukan vitrifikasi. Kesimpulan: Ekspresi caspase 3 dan p53 mempengaruhi keberhasilan maturasi oosit yang dilakukan vitrifikasi pada proses in vitro maturasi, hubungan ekspresi caspase 3 tidak dilakukan vitrifikasi dengan maturasi dapat dijadikan prediktor maturasi pada oosit yang dilakukan vitrifikasi.