Pengaruh Bauran Pemasaran Dan Kebijakan Pemerintah Terhadap Peningkatan Volume Penjualan Bahan Bakar Minyak PETRO 4 (Studi Empiris : PT Petro Andalan Nusantara)

Abstract

PT Petro Andalan Nusantara sebagai salah satu anak perusahaan Wilmar Groupyang bergerak dalam usaha niaga umum bahan bakar minyak, salah satu produknya yaitu Petro-4 yang merupakan minyak sejenis solar. Penjualan produk bahan bakar minyak (BBM) ini mengalami penurunan penjualan yang sangat drastis dari tahun 2013 sampai dengan 2014 dibandingkan dengan tahun 2012. Geladikarya ini disusun untuk mengkaji pengaruh bauran pemasaran (produk, harga, saluran distribusi, promosi) dan kebijakan pemerintah terhadap peningkatan volume penjualan Petro-4, adapun kebijakan pemerintah dalam hal ini sesuai dengan mandatori pemerintah terkait penetapan dan pencampuran minyak bahan bakar nabati atau biodiesel kedalam minyak solar yaitu dalam Peraturan Menteri ESDM No. 25 Tahun 2013, dan perubahannya No. 12 Tahun 2015. Adapun populasi penelitian ini adalah semua perusahaan yang pernah atau existing menjadi konsumen PT Petro Andalan Nusantara dimana unit cabang operasional berada diseluruh Indonesia, dengan teknik pengambilan sampel adalah area sampling. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pengumpulan data secara distribusi kuisioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data yang terkumpul diolah secara kuantitatif dengan analisa data secara statistik yaitu analisa korelasi dan analisa regresi liner berganda dengan bantuan program SPSS versi 21. Adapun hasil dari penelitian ini berdasarkan uji simultan menunjukkan bahwa bauran pemasaran dan kebijakan pemerintah secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap peningkatan volume penjualan Petro-4, sedangkan berdasarkan uji parsial faktor yang paling berpengaruh signifikan berdasarkan urutannya adalah kebijakan pemerintah, promosi dan saluran distribusi. Dan dapat juga disimpulkan bahwa 42.7 % peningkatan volume penjualan Petro 4 PAN dapat dijelaskan oleh variabel, produk, harga, saluran distribusi, promosi dan kebijakan pemerintah. Sedangkan 57,3% dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam penelitian ini.