Identifikasi Faktor Kritis Kesuksesan Penerapan Manajemen Mutu Total untuk Menentukan Strategi Dan Kebijakan yang Tepat di Pt Toba Pulp Lestari Tbk
View/ Open
Date
2016Author
Purba, Paulus Maharaja
Advisor(s)
Sitompul, Darwin
Muluk, Chairul
Metadata
Show full item recordAbstract
PT Toba Pulp Lestari Tbk sebagai industri pulp dengan kapasitas terkecil
diindonesia harus terus mengembangkan keunggulan kompetitif yang dimiliki untuk
dapat bertahan bahkan memenangkan persaingan dalam industri pulp. Selain
mengoperasikan pabrik pengolahan kayu menjadi pulp, PT Toba Pulp Lestari Tbk juga
mengelola Hutan Tanaman Industri (HTI) sebagai penyedia bahan baku kayu bagi
industri.
Salah satu jalan yang ditempuh PT Toba Pulp Lestari Tbk untuk terus
mengembangkan keunggulan kompetitifnya adalah melalui penerapan Total Quality
Management (TQM) sejak tahun 2007 hingga saat ini.
Perjalanan penerapan TQM di PT Toba Pulp Lestari Tbk tidaklah berjalan
mulus. Tantangan silih berganti datang, khususnya dari manajemen puncak dan dari
karyawan. Keterlibatan karyawan dalam TQM masih sangat rendah (16% hingga pada
2015) dan tingginya produk grade 2, grade A dan off grade yang diproduksi,
menunjukkan bahwa penerapan TQM di PT Toba Pulp Lestari Tbk tidaklah optimal.
Penelitian ini dilakukan untuk menemukan faktor kritis apa yang menyebabkan
penerapan TQM tersebut tidak optimal dengan menggunakan metode explanatory
factor analisys (EFA). Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan
bagi manajemen puncak PT Toba Pulp Lestari Tbk untuk merumuskan strategi dan
kebijakan yang tepat untuk mendorong TQM dapat diterapkan secara optimal dan
memberi dampak besar bagi keunggulan bersaing perusahaan. Populasi penelitian ini
adalah seluruh karyawan PT Toba Pulp Lestari TBK dengan jumlah sampel 287 orang.
Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat 11 faktor kritis yang menentukan
kesuksesan penerapan TQM di PT Toba Pulp Lestari TBK. Dari kesebelas faktor itu,
disarankan 4 hal untuk diimplementasikan dan dibuat kebijakan oleh manajemen.
Keempat saran itu yaitu memperbaiki kemitraan dengan pemasok, sosialisasi yang
masih akan visi, misi dan sasaran mutu, pelibatan dan pemberdayaan karyawan dan
identifikasi kebutuhan pelanggan internal.