Analisis Faktor-Faktor Peningkatan Minat Kemitraan Masyarakat Terhadap Pengelolaan Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Toba Pulp Lestari Tbk (Studi Kasus Estate Aek Raja Kab. Tapanuli Utara)
View/ Open
Date
2016Author
Sidabutar, Pendi Mangatur
Advisor(s)
Sitompul, Darwin
Muluk, Chairul
Metadata
Show full item recordAbstract
Hubungan kemitraan antara perusahaan PT Toba Pulp Lestari Tbk Estate Aek Raja
dengan masyarakat sekitar hutan di Kabupaten Tapanuli Utara dalam pengelolaan Hutan
Tanaman Industri (HTI) terkhusus Departemen Pemanenan Kayu masih tergolong rendah. Hal
ini dapat dilihat dari jumlah mitra dan tenaga kerja mitra yang tergabung dalam kegiatan
pemanenan kayu di areal kerja Kabuapten Tapanuli Utara masih didominasi mitra dan tenaga
kerja dari luar Kabupaten Tapanuli Utara.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor penyebab rendahnya minat kemitraaan
masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara dalam pengelolaan HTI PT Toba Pulp Lestari Tbk
Estate Aek Raja dan merumuskan strategi yang dapat dikembangkan oleh PT Toba Pulp
Lestari Tbk agar minat kemitraan masyarakat meningkat sehingga supply bahan baku ke pabrik
tidak terganggu dan terciptanya pengelolaan HTI yang berkelanjutan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional. Pengambilan data
dilakukan dengan memberikan seperangkat daftar pernyataan dalam bentuk kuesioner yang
ditujukan kepada responden. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang
bersinggungan langsung dengan areal konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Toba Pulp
Lestari Tbk, Estate Aek Raja, yang terletak di Kecamatan Parmonangan yaitu Desa Horison
Ranggitgit, Manalu Dolok, Aek Raja, Lobu Sunut dan Huta Tinggi Kab. Tapanuli Utara.
Berdasarkan data BPS Kab. Tapanuli Utara didapatkan jumlah populasi 1.771 Kk.
Penentuan jumlah sampling dalam penelitian ini menggunakan persamaan Slovin. Dari
persamaan tersebut, didapatkan jumlah sampel yang akan diteliti 326 Kk. Variabel penelitian
meliputi variabel independen yang terdiri dari: faktor individu (X1), faktor sarana hubungan
(X2), faktor hubungan (X3), dan variabel dependen yaitu peningkatan minat kemitraan (Y).
Pada penelitian digunakan skala likert sebagai pengukuran variabel.
Analisis data meliputi analisis statistik deskriptif untuk mendeskripsikan data
penelitian, analisa linier berganda dan analisa korelasi spearman untuk melihat korelasi antara
variabel independen dengan dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor individu
memiliki angka koefisien korelasi Spearman sebesar 0.773**, yang berarti korelasi cukup kuat,
faktor sarana hubungan memiliki angka koefisien korelasi Spearman sebesar 0.665**, yang
berarti korelasi cukup kuat, faktor hubungan memiliki angka koefisien korelasi Spearman
sebesar 0.699**, yang berarti korelasi juga cukup kuat.