Analisis Penggunaan Kata Shiken dan Tesuto dalam Majalah Nihongo Jaanaru (Edisi September 1994 dan November 1996)
View/ Open
Date
2016Author
Rasyid, Khairun Ar
Advisor(s)
Pujiono, Muhammad
S, Nandi
Metadata
Show full item recordAbstract
Kata merupakan bagian penting dalam mempelajari bahasa, terutama
bahasa asing. Ketika mempelajari suatu bahasa, pembelajar bahasa tersebut
diajarkan mengenai makna kata tersebut terlebih dahulu sebelum lanjut ke tahap
mempelajari struktur kalimat, gramatikal dan lain sebagainya. Dari kata-kata yang
dipelajari oleh pembelajar bahasa tersebut, banyak dijumpai kata-kata yang
terkadang memiliki makna yang mirip atau sama yang disebut dengan sinonim.
Salah satu bahasa yang memiliki banyak kosakata yang bersinonim adalah bahasa
Jepang, contohnya adalah kata shiken dan tesuto yang memiliki arti “ujian”.
Dalam penelitian ini penulis membahas kata yang bersinonim dalam
bahasa Jepang, yaitu shiken dan tesuto. Karena kedua kata ini memiliki makna
yang sama, sehingga sebagian pembelajar bahasa Jepang mengalami kesulitan
dalam memilih kata yang tepat untuk digunakan dalam kalimat. Kesulitan yang
dialami oleh pembelajar bahasa Jepang ini disebabkan karena penggunaan kata
shiken dan tesuto memiliki perbedaan yang tipis. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan penggunaan kata shiken dan tesuto serta persamaan dan
perbedaan kedua kata bersinonim tersebut. Dengan adanya penelitian ini
diharapkan dapat membantu para pembelajar bahasa Jepang untuk dapat lebih
memahami perbedaan dan persamaan kata shiken dan tesuto.
Agar pokok permasalahan penelitian ini tidak terlalu meluas, penulis
membatasi ruang lingkup pembahasan mengenai penggunaan kata shiken dan
tesuto dalam majalah Nihongo Jaanaru (The Nihongo Journal) Edisi September
1994 dan November 1996. Total kata shiken yang muncul dalam kedua edisi majalah Nihongo Jaanaru ada 95 kali, sedangkan kata tesuto muncul sebanyak 22
kali. Dari total jumlah kata shiken dan tesuto yang muncul di dalam majalah,
sebagian digunakan di dalam frasa dan kalimat yang sama berulang-ulang.
Sebagai sampel dalam penelitian ini, penulis mengutip dan menganalisis lima
kalimat yang masing-masing memiliki kata shiken dan tesuto dari majalah
Nihongo Jaanaru Edisi September 1994 dan November 1996. Penulis hanya
mengutip lima kalimat karena kelima kalimat ini memiliki keterangan kalimat
yang lebih jelas sehingga lebih mudah untuk menganalisis penggunaan serta
perbedaan dan persamaan kata shiken dan tesuto. Sejalan dengan tujuan penelitian
ini, fokus analisis adalah penggunaan kata shiken dan tesuto dalam kalimat serta
perbedaan dan persamaan kedua kata tersebut.
Untuk menganalisis kata shiken dan tesuto, penulis menggunakan teori
yang dikemukakan oleh Matsui (2008) dan didukung oleh beberapa teori pakar
linguistik bahasa Jepang lain yang masih memiliki korelasi. Selain itu, penulis
juga menggunakan teori atau pendekatan semantik menurut Sutedi, dan konsep
makna menurut Ferdinand de Saussure. Menurut Sutedi (2003: 103) semantik
adalah salah satu cabang linguistik yang mengkaji tentang makna. Kata semantik
kemudian disepakati sebagai istilah yang digunakan untuk bidang linguistik yang
mempelajari hubungan makna atau arti dalam bahasa. Kemudian, menurut
Ferdinand de Saussure dalam Chaer (2007: 287) makna adalah ‘pengertian’ atau
‘konsep’ yang dimiliki atau terdapat pada sebuah tanda-linguistik.
Kesimpulan yang didapat setelah menganalisis kata shiken dan tesuto di
dalam majalah Nihongo Jaanaru Edisi September 1994 dan November 1996
adalah sebagai berikut: 1. Kata shiken digunakan untuk menguji kemampuan, pengetahuan, dan
kualifikasi seseorang atau suatu benda yang memiliki fokus pada hasil akhir.
Hasil akhir pengujian juga dapat menentukan apakah seseorang dapat
diterima atau ditolak untuk masuk ke suatu instansi pendidikan atau pekerjaan
tertentu.
2. Kata tesuto digunakan untuk menunjukkan pengujian mengenai pemikiran,
kemampuan, pengetahuan, dan kualifikasi seseorang atau suatu benda yang
hasilnya dapat digunakan untuk menentukan standar atau tingkatan seseorang
atau suatu benda tersebut. Kata tesuto juga digunakan pada pengujian yang
sifatnya lebih sederhana daripada kata shiken dan frekuensi dilaksanakannya
cukup cepat, seperti setiap minggu, setiap bulan, atau bahkan setiap hari.
3. Persamaan kata shiken dan tesuto adalah keduanya dapat digunakan untuk
menyatakan ujian yang dilakukan untuk mengukur atau menguji kemampuan,
pengetahuan, dan kualifikasi seseorang atau suatu benda. Perbedaan kedua
kata bersinonim ini adalah kata shiken memiliki fokus pada hasil akhir
terutama berkaitan dengan lulus atau tidak, sedangkan kata tesuto cenderung
bertujuan hanya untuk mengetahui kualifikasi atau kemampuan dari hal yang
diuji dan dapat dilakukan dalam rentang waktu yang cepat. 語彙は言語、特に外国語を学習するときの重要な部分である。言語を学
習とき、次の段階の文章構成や文法などを学習するまえに、その言語の学
習者は語彙の意味について教えられておく。学習した語彙の中では、似て
いる意味がある語彙と同じ意味がある語彙はよく発見されており、そのよ
うな語彙は類義語だといわれる。類義語の数が多くある言語の一つは日本
語であり、例えば、インドネシア語で「ujian」の意味がある「試験」と
「テスト」である。
本研究では筆者は日本語の類義語の「試験」と「テスト」を分析する。
同語は同じ意味があるため、大体、日本語学習者は文章に使用する適切な
語彙を選択するときに、迷うことがよくある。このような日本語学習者の
困難は「試験」と「テスト」の相違は非常に微妙のためである。本研究の
目的は両方の「試験」と「テスト」という類義語の使用及び類似点と相違
点を記載することである。本研究の存在で、日本語学習者は「試験」と
「テスト」という類義語の類似点と相違点をもっとわかるように役立てる
と希望される。
本研究の主な問題点が大きすぎないように、筆者は問題範囲を1994年
9月版と1996年11月版日本語ジャーナル(The Nihongo Journal)の雑誌に
おける「試験」と「テスト」の使用に制限する。両方の1994年9月版と1
996年11月版日本語ジャーナルにおける「試験」は合計で95回に使用さ
れ、一方、「テスト」は合計で22回しか使用されない。同志における 「試験」と「テスト」の合計より、一部は同じ語句と文章に振り替えて使
用される。筆者は本研究の代表として両方の1994年9月版と1996年11月
版日本語ジャーナルにおける各「試験」と「テスト」がある文章を5つ分
析する。なぜ5つの文章だけ分析するというと、この5つの文章は他の語
句と文章より明確な副詞があり、使用及び類似点と相違点が分析しやすい
ためである。本研究の目的の通り、分析の中心は文章における「試験」と
「テスト」の使用及び類似点と相違点である。
「試験」と「テスト」を分析するために、筆者は松井氏(2008)より
示した理論と関係がある支える他の言語学者の理論を参照する。それに、
筆者もSutedi 氏の意味論の理論あるいはアプローチとFerdinand de
Sassure 氏の意味の概念を参照する。Sutedi 氏(2003)によって、「意味
論」は意味について研究する言語学の部門の一つである。「意味論」とい
う言葉は言語にある語彙の意味又は意味の関係を研究する言語学の部門の
用語として決定される。そして、Chaer 氏( 2007: 287 ) における
Ferdinand de Sassure 氏は「意味」は言語表示における「認識」あるいは
「概念」であると述べた。
両方の1994年9月版と1996年11月版日本語ジャーナルの雑誌における
「試験」と「テスト」を分析した結果、次のようにまとめられる。
1. 「試験」という語彙は個人又は品物の能力、知識、資格を試し、最終
の結果を中心する。その最終の結果も個人が教育機関又は企業に及
落・採否することを決定することができる。2. 「テスト」という語彙は個人又は品物考えたこと、能力、知識、資格
の試しを表示し、結果はその個人又は品物の水準を決定することがで
きる。「テスト」という語彙も「試験」より軽い試しに使用され、使
用する頻度も早い、例えば毎週、毎月、それに毎日である。
3. 両方の「試験」と「テスト」という語彙の類似点は個人又は品物の能
力、知識、資格を図る・試す試しに使用することができることである。
同語の相違点は「試験」という語彙は最終結果、特に合格・不合格と
いう結果を中心し、一方で「テスト」という語彙は試したものの資格
又は能力をわかるだけの目的としがちであり、早い頻度でやれること
ができる。
Collections
- Undergraduate Theses [525]